Liputan6.com, Jakarta - Sebagai pencinta dunia sastra, Happy Salma tentu memiliki sastrawan idola. Salah satunya adalah almarhum Pramoedya Ananta Toer, seorang novelis yang telah menerbitkan puluhan mahakarya bernilai tinggi.
Tentunya Happy Salma punya alasan mengapa ia begitu mengidolakan sang penulis Gadis Pantai tersebut. Baginya, setiap cerita yang diciptakan oleh Pramoedya sangat mengispirasi dan mengedukasi. Itu karena proses pembuatannya sendiri berdasarkan riset yang matang.
Advertisement
Baca Juga
"Beliau membuatnya itu dengan penuh riset, perasaan dan dedikasi yang luar biasa. Saya hanya bisa dapatkan hal itu dari Pramoedya Ananta Toer," ujar Happy Salma, di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (17/4/2018).
Serius
Hal tersebut juga dibenarkan anak Pramoedya Ananta Toer, Astuti Ananta Toer. Ia menjelaskan betapa seriusnya sang ayahanda kala menulis sebuah cerita.
"Jadi bukan asal nulis saja, tapi menurut riset, sejarah, statistik. Jadi Pram itu membaca semua. Maaf saya agak sombong. Karena beliau membaca semua buku, jadi Pram tidak asal membuat. Semua dipelajari sama Pram dengan memahami sejarah," ucap Astuti di tempat yang sama.
Advertisement
Tugas Nasional
"Pram pernah berkata, saya menulis adalah tugas nasional. Jadi itu adalah tugas Pram. Dengan tulisannya, dia berharap pembaca itu menjadi semakin berani. Kemudian mengetahui sejarah Indonesia," kata dia lagi.
Pameran
Berangkat dari rasa kagum itu, melalui bendera Titimangsa Foundation, Happy Salma menggagas pameran bertajuk "Namaku Pram: Catatan dan Arsip". Ini merupakan sebuah pameran yang menampilkan barang-barang Pram dan kegiatannya yang suka sekali mencatat dan mengarsipkan segala sesuatu.
Â
Advertisement
Teater
Sebelumnya, Happy Salma juga sukses memproduseri pertunjukan teater "Bunga Penutup Abad", yang juga diilhami dari novel klasik karya Pramoedya Ananta Toer. Teater tersebut dibintangi oleh Reza Rahadian dan Chelsea Islan.