Liputan6.com, Jakarta - Fero Walandouw mendapat satu tantangan tersendiri dalam film terbarunya yang bertajuk Ananta. Di film yang diangkat dari novel karya Risa Saraswati ini, ia berperan sebagai karakter lugu dengan logat Sunda super kental bernama Ananta.
Ternyata, tuntutan untuk menguasai logat Sunda ini menjadi satu hal yang sangat membuat Fero Walandouw tertantang. Apalagi, latar belakangnya bukan dari Jawa Barat, melainkan Manado.
Hal ini ia ceritakan saat berkunjung ke kantor Liputan6.com di Senayan, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Advertisement
"Menguasai logat Sunda bagi saya pribadi itu sangat enggak gampang. Jangan sampai dibawakan oleh Fero jadi kelihatan maksa dan kayak dibikin-bikin," tutur Fero Walandouw.
Kurang Pas
Hanya saja, ia sempat kewalahan untuk mengeksekusi logat Sunda dengan sempurna ini. Ada sejumlah adegan yang mesti diulang berkali-kali, karena logat Sunda yang ditampilkan oleh Fero masih dianggap kurang pas oleh sang sutradara, Rizki Balki.
"Itu berkali-kali diulang karena perbedaan accent. Padahal, itu bukan suatu yang besar tapi ternyata memang ada hal kecil yang bisa membuat scene itu jadi enggak 'dapet'," kata dia.
Advertisement
Manado Rasa Sunda
Apa Fero sempat frustrasi menghadapi tantangan ini? "Iya (frustrasi). Kayak bingung harus gimana lagi," kata dia.
Beruntung, setelah trailer film ini dirilis, banyak yang memuji akting Fero saat berlogat Sunda. Termasuk orang-orang terdekat Fero. "Dibilangnya 'Manado rasa Sunda'," kata Fero.
Tayang 3 Mei
Di film Ananta sendiri, Fero Walandouw akan beradu peran dengan Michelle Ziudith yang memainkan karakter Tania. Tania adalah seorang perempuan berjiwa seni yang sulit membuka diri pada orang lain. Ia lantas bertemu dengan Ananta, cowok lugu yang menemani kesehariannya.
Suatu hari, Ananta memperkenalkan Tania kepada Pierre (Nino Fernandez) yang tampan. Namun, tiba-tiba Ananta menghilang begitu saja.
Film yang diangkat dari novel berjudul Ananta Prahadi karya Risa Saraswati ini akan mulai ditayangkan pada 3 Mei mendatang.
Advertisement