Lesehan hingga Main Bareng Santri, Intip Keakraban Matt Damon dan Warga Jateng

Liputan6.com, Jakarta - Kedatangan Matt Damon ke dua kabupaten di Jawa Tengah pada 4 dan 5 Juli lalu tentu tak disangka-sangka. Ia bertandang ke Batang dan Kendal bukan untuk promosi film, melainkan untuk melihat kemajuan program air bersih dari organisasi yang didirikannya, Water.org.

Sengaja tak dipublikasikan, Matt Damon terlihat membaur dengan masyarakat desa di dua kabupaten tersebut. Ia bahkan sempat mampir ke salah satu pesantren di Batang dan rumah-rumah warga yang menerima dampak positif dari programnya.

Usai menghadiri pertemuan pusat KOMIDA (Koperasi Mitra Dhuafa) di Desa Kertosari, Batang, Matt Damon yang ditemani CEO Water.org Gary White, sempat mendatangi salah satu rumah anggota KOMIDA, Wanuti.

Matt Damon secara serius mendengarkan penjelasan ibu tiga anak tersebut mengenai toilet baru yang dibangun melalui pinjaman sanitasi KOMIDA. Di Desa Denasri Kulon, Batang, Matt mengunjungi beberapa pelanggan PDAM Batang.

Salah satunya adalah pekerja konstruksi bernama Suntoro yang mengungkapkan dampak positif program Water.org. Melihat foto-foto pertemuan mereka yang diabadikan oleh Water.org, Matt Damon tampak serius mengamati air bersih yang sudah tersedia di rumah Suntoro.

Tak hanya itu, sang aktor Hollywood juga sempat masuk ke dalam rumah Suntoro. Matt Damon tampak tak canggung duduk lesehan di lantai ruang tamu bersama Gary White dan rombongan mereka.

Di Batang, Matt Damon juga mendatangi rumah keluarga Sujarno, salah satu pelanggan PDAM. Ia dan Gary White tampak nyaman saat berfoto dengan anggota keluarga tersebut.

Selain itu, Matt Damon juga ke pesantren tradisional, Sabillun Najah, yang terletak di Desa Selopanjang Barat, Kabupaten Batang. Sang aktor dan Gary White mengaku kunjungan ke pesantren merupakan pengalaman pertama mereka.

Selama di pesantren, Matt Damon dan Gary White bertatap muka dengan lebih dari 50 anak-anak santri yang didampingi oleh Ustaz Wahidin. Mereka pun membahas pentingnya kebersihan dan sanitasi bagi kehidupan.

Tampak dalam foto-foto yang diterima Liputan6.com, Matt Damon sempat meninjau air bersih di tempat tersebut. Bahkan, ia dan Gary White sempat masuk ke dalam pesantren dan dengan seksama mengobrol dengan beberapa anak yang ada di sekelilingnya.

"Selama ini kami bersama dan bergilir mengambil air ke sumur. Airnya keruh dan berwarna kuning. Kamar mandi pesantren jadi kurang bersih," jelas Ustad Wahidin seperti dikutip dari siaran pers Water.org.

Matt pun bertanya kepada salah satu santri, "Jika kamu sudah mudah mendapatkan air bersih dari PDAM, dan tidak perlu lagi berjalan jauh, lalu waktu kamu sekarang digunakan untuk apa?"

Santri pun menjawab, "Sekarang waktu kami lebih banyak, jadi kami bisa bermain dan belajar."

Matt dan Gary pun kemudian memberikan pertanyaan seputar pengetahuan santri mengenai kebersihan. Uniknya, seorang santri menjawab, "Anadzho fatu minal iman. Kebersihan itu sebagian dari iman. Hadis dari Rasulullah SAW."

Gary lanjut bertanya, "Bersih itu seperti apa?"

Dijawabnya oleh santri, "Bersih pakaian dan tubuh kita."

Matt dan Gary tampak senang bisa melihat anak-anak santri mendapatkan pengetahuan mengenai sanitasi secara baik dan tepat.

Mengunjungi Kabupaten Kendal di hari terakhir, Matt Damon dan Gary White menggunakan juga sempat berdialog dengan penduduk desa yang merasakan manfaat program dari Water.org.

Pemilik toko kecil bernama Hadi dan guru kelompok bermain bernama Atik, membuat Matt Damon memperhatikan kisah mereka secara seksama. Dua warga desa tersebut bercerita tentang perjuangan dalam mendapatkan air bersih sebelum menerima koneksi air.

Dalam sebuah foto yang sempat diabadikan, Matt Damon juga tampak berbicara dengan warga Desa Kartika Jaya, Kendal. Ia tampak santai berbincang sambil mengobrol dengan posisi berdiri di hadapan ibu-ibu yang sedang berkumpul di salah satu rumah.

Ia juga sempat mengikuti pertemuan dengan para pengurus BPSPAM Tirto Lestari dan BKK Kendal di Desa Kalirandu Gede. Matt Damon dan Gary White tak canggung duduk di kursi plastik dan mengikuti pertemuan di tengah pemukiman warga desa.