Profil Keenan Naustion, Pencipta Lagu Nuansa Bening yang Dipopulerkan Vidi Aldiano

Sosok Keenan Nasution kini mencuri perhatian terkait royalti dan hak cipta lagu "Nuansa Bening" yang populer dinyanyikan Vidi Aldiano. Keenan disebut menolak pemberian uang Rp50 juta pemberian manajemen Vidi.

oleh Nurul Diva Diperbarui 18 Feb 2025, 11:54 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2025, 11:54 WIB
Keenan Nasution/Instagram Keenan Nasution
Keenan Nasution... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Keenan Nasution adalah salah satu musisi legendaris Indonesia yang telah memberikan warna khas dalam industri musik Tanah Air, terutama melalui lagu "Nuansa Bening" yang hingga kini tetap populer dan telah dinyanyikan ulang oleh berbagai generasi penyanyi. 

Pernah bergabung dengan beberapa band besar dan berkolaborasi dengan musisi ternama seperti Chrisye dan Guruh Soekarnoputra, perjalanan musik Keenan tidak bisa dilepaskan dari era keemasan musik Indonesia pada tahun 70-an hingga 90-an. Namun baru-baru ini sosoknya kembali muncul ke permukaan hiburan, terkait hak cipta lagu "Nuansa Bening" yang populer dinyanyikan musisi muda Vidi Aldiano.

Keenan disebut menolak pemberian uang Rp50 juta pemberian manajemen Vidi.  Protesnya terhadap manajemen tersebut muncul karena ia merasa haknya sebagai pencipta lagu tidak dipenuhi dengan baik. 

"Saya baru ketemu manajernya itu di tahun 2024, (datang) ke rumah saya bawa Rp 50 juta, 'Ini tanda terima kasih', kalau kayak begitu, menurut saya gak bener juga," kata Keenan Nasution dikutip dari merrdeka.com pada Selasa (18/2).

Terlepas dari kabar tersebut, berikut profil Keenan Nasution, Selasa (18/2). 

Awal Karier dan Perjalanan Bermusik Keenan Nasution

Merujuk pemberitaan majalah Aktuil di situs museummusikindonesia.id, Keenan Nasution sudah sejak muda mampu menunjukkan bakatnya dalam bermusik dengan memainkan berbagai alat musik, yang membawanya bergabung dengan band Sabda Nada pada tahun 1966 bersama saudara dan teman-temannya, yang kemudian berkembang menjadi band Gipsy pada tahun 1969 yang dikenal sebagai pelopor musik progresif di Indonesia.

Pada tahun 1972, Keenan dan rekan-rekannya dari Gipsy mendapat kesempatan untuk tampil di Manhattan, Amerika Serikat, dalam sebuah acara hiburan di restoran Ramayana, yang memberikan pengalaman berharga dan memperluas wawasan bermusik mereka sebelum akhirnya kembali ke Indonesia pada tahun 1975.

Sepulangnya ke Tanah Air, Keenan terus aktif dalam dunia musik dengan berkolaborasi bersama Guruh Soekarnoputra dalam proyek Guruh Gipsy yang menghasilkan album eksperimental yang menggabungkan unsur musik tradisional Indonesia dengan musik rock progresif Barat, yang hingga kini dianggap sebagai salah satu album terbaik dalam sejarah musik Indonesia.

 

Ngeband Bareng Chrisye

Keenan Nasution saat ngeband bareng Chrisye/Instagram Keenan Nasution
Keenan Nasution saat ngeband bareng Chrisye... Selengkapnya

Dalam laman godblessrockstore.com, disebut jika Keenan sempat bergabung dengan grup hard rock legendaris God Bless bersama saudara-saudaranya, Oding dan Debby Nasution, meski hanya dalam waktu singkat sebelum akhirnya membentuk Badai Band pada tahun 1975 bersama Chrisye, Fariz RM, Yockie Suryoprayogo, Roni Harahap, dan Guruh Soekarnoputra.

Kehadirannya dalam Badai Band menandai era baru dalam perjalanan musiknya, meskipun band ini tidak sempat merilis album resmi, tetapi banyak anggota band ini kemudian berkontribusi dalam album-album solo Chrisye seperti "Sabda Alam" yang membawa warna baru dalam musik Indonesia.

Selain itu, Keenan juga berkontribusi dalam proyek Gank Pegangsaan yang sempat mencetak beberapa album seperti "Palestina 1", "Palestina 2", dan "Kerusuhan", dengan keterlibatannya yang paling dominan dalam album pertama, yang sukses mencuri perhatian para pencinta musik Tanah Air.

Kisah di Balik Penciptaan Lagu "Nuansa Bening"

Vidi Aldiano
Vidi Aldiano (Busan/KapanLagi.com)... Selengkapnya

Lagu "Nuansa Bening" pertama kali dinyanyikan oleh Keenan Nasution sendiri dalam album solonya yang berjudul "Di Batas Angan-Angan" yang dirilis pada tahun 1978, yang juga berisi beberapa lagu populer lainnya seperti "Jamrud Khatulistiwa" dan "Di Batas Angan-Angan".

Pada tahun 2008, lagu ini kembali populer setelah dinyanyikan ulang oleh Vidi Aldiano dalam album debutnya, yang menjadikan "Nuansa Bening" sebagai salah satu hits terbesar di Indonesia dan membawa kesuksesan besar bagi Vidi di industri musik.

Kendati demikian, dalam perjalanannya, Keenan tidak menerima royalti atas penggunaan lagunya selama bertahun-tahun, yang membuatnya menyoroti pentingnya penghargaan terhadap hak pencipta lagu di industri musik, terutama setelah UU Hak Cipta 2014 mulai diberlakukan.

Perjuangan Keenan Nasution dalam Mempertahankan Hak Pencipta Lagu

Pada tahun 2024, Keenan menolak tawaran Rp50 juta dari manajemen Vidi Aldiano sebagai bentuk ucapan terima kasih atas penggunaan lagu "Nuansa Bening", karena menurutnya hal tersebut tidak sebanding dengan hak royalti yang seharusnya diterimanya.

Keputusan ini mencerminkan pandangan Keenan bahwa penghargaan terhadap pencipta lagu harus lebih dari sekadar pemberian uang secara sepihak, tetapi harus disertai dengan transparansi dalam sistem royalti yang adil dan penghormatan terhadap karya musik.

Ia berharap kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi musisi lain agar lebih memahami pentingnya kontrak yang jelas dan komunikasi yang baik antara pencipta lagu dan penyanyi, sehingga tidak ada lagi kasus serupa di masa mendatang.

Warisan Musik dan Pengaruh Keenan Nasution bagi Generasi Muda

Keenan Nasution di balik perangkat drumsetnya/Instagram Keenan Nasution
Keenan Nasution saat ngeband bareng Chrisye... Selengkapnya

Sebagai seorang musisi yang telah berkarya selama lebih dari lima dekade, Keenan Nasution telah memberikan inspirasi bagi banyak musisi muda, baik melalui lagu-lagunya yang tetap relevan hingga kini maupun melalui perjuangannya dalam menegakkan hak pencipta lagu di industri musik.

Keterlibatannya dalam berbagai proyek musik bersama musisi besar seperti Chrisye, Guruh Soekarnoputra, dan Benyamin S. menunjukkan betapa luas pengaruhnya dalam membentuk musik Indonesia, terutama dalam eksplorasi genre progresif yang masih jarang dilakukan pada masanya.

Dengan berbagai pencapaiannya, Keenan tetap menjadi salah satu legenda hidup dalam dunia musik Indonesia, yang terus memberikan inspirasi bagi generasi penerus untuk berkarya dengan lebih menghargai proses kreatif dan hak-hak pencipta lagu.

Pertanyaan dan Jawaban Seputar Keenan Naustion

1. Siapa Keenan Nasution?

Keenan Nasution adalah musisi legendaris Indonesia yang dikenal sebagai pencipta lagu "Nuansa Bening" dan anggota berbagai band besar seperti Gipsy dan Badai Band.

2. Kapan lagu "Nuansa Bening" pertama kali dirilis?

Lagu ini pertama kali dinyanyikan oleh Keenan Nasution dalam album "Di Batas Angan-Angan" yang dirilis pada tahun 1978.

3. Mengapa Keenan Nasution menolak uang Rp50 juta dari manajemen Vidi Aldiano?

Ia menolak karena merasa jumlah tersebut tidak mencerminkan hak royalti yang seharusnya ia terima atas lagunya selama bertahun-tahun.

4. Apa pengaruh Keenan Nasution bagi musik Indonesia?

Ia berperan besar dalam perkembangan musik progresif di Indonesia dan menjadi inspirasi bagi banyak musisi muda.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya