Chicco Jerikho Dirikan Bisnis Kuliner Lapo Serba Halal

Selama ini lapo identik dengan makanan non halal. Namun hal berbeda ditawarkan Chicco Jerikho dan kawan-kawan.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Okt 2018, 18:30 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2018, 18:30 WIB
[Bintang] Chicco Jerikho
Selama ini lapo identik dengan makanan non halal. Namun hal berbeda ditawarkan Chicco Jerikho dan kawan-kawan. (Nurwahyunan/bintang.com)

Liputan6.com, Jakarta Chicco Jerikho kini tak hanya disibukkan dengan keluarga kecilnya. Aktor Filosofi Kopi ini baru saja meresmikan bisnis kuliner terbarunya. 

Bersama rekan-rekannya seperti Rio Dewanto, chef Rahung Nasution, dan Anggia yang merupakan istri dari Angga Dwimas Sasongko, Chicco Jerikho membuka lapo yang menyajikan makanan khas Batak.

Selama ini lapo identik dengan makanan non halal. Tapi untuk bisnisnya yang diberi nama Bonga Bonga ini, Chicco Jerikho dan kawan-kawan meyakinkan bahwa makanan di warung ini serba halal dan bisa dinikmati semua kalangan.

"Sepertinya ada yang harus di-clear-kan di sini ya. Kalau di Sumatera kita sebenernya lapo itu kedai, bisa kedai minum, kedai kopi, bisa juga sebagai lapo tuak. Jadi lapo itu ya kedai bisa rumah makan, bisa juga dibilang lapo kopi. Kalau di daerah Mandailing memang makanannya makanan halal," kata Rahung saat ditemui di bilangan Cipete, Jakarta Selatan, Sabtu (13/10/2018).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ide Lama

[Bintang] Chicco Jerikho
Chicco Jerikho. (Nurwahyunan/Bintang.com)

Chicco Jerikho mengatakan bahwa ide mendirikan usaha ini telah muncul cukup lama. Tepatnya, sebelum ia terlibat dalam proyek film Cahaya dari Timur: Beta Maluku pada 2014 lalu. 

Kala itu, ia kerap ngobrol tentang bisnis kuliner dengan chef Rahung. "Kita ngobrol panjang soal kuliner, biasanya sih kalau di rumah ngobrol Rahung suka masakin kita. Akhirnya tercetus bikin restoran, beberapa tahun berlalu akhirnya rencana kita terjadi," kata Chicco Jerikho.

 


Konsep Prasmanan

Sementara itu, makanan Batak dalam warung ini, ternyata ada yang proses pembuatannya memakan waktu hingga delapan jam. Chef Rahung yang menangani menu dalam lapo ini. 

Hal lain tentang konsep warung ini adalah konsep prasmanan.

 "Kenapa dibikin prasmanan kenapa enggak per menu, karena kita mengusung tema warung makan seperti pada umumnya. Seperti kedai pada umumnya. Jadi kita pengin ada experience antara kawan kita sebagai penikmat makan," tutur Rahung.  

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya