Liputan6.com, Jakarta - Finalis KDI Star peringkat ke-6, Suzan Okta, sebelumnya telah mengeluarkan tiga hits single dangdut pada 2012 dan 2017. Lagu berjudul "Laba-Laba" (ciptaan Dadan Indriyana) menjadi andalan mojang asal Majalaya, Bandung ini.
Pada awal 2019 ini Suzan Okta kembali meramaikan musik dangdut Indonesia. Judul lagu terbarunya adalah "Sumpah Demi Apapun" (ciptaan Sutopranto dan Echal Gemilang) yang memiliki sentuhan musik rock.
Advertisement
Baca Juga
Namun dalam videonya, Suzan terlihat memakai gaun putih khas Eropa lengkap dengan topi cantik berwarna senada. Videoklip tersebut digarap di Bandung dan sudah bisa disaksikan di dunia maya. Sesuai lagunya, video ini bercerita tentang kekecewaan seorang wanita karena cintanya dipermainkan.
Tentunya, setelah lagu baru ini dirilis, Suzan memiliki harapan tersendiri ke depannya. "Aku Pengin lebih dikenal lagi di berbagai kalangan masyarakat dengan prestasiku berkarya di bidang penyanyi," ujar Suzan Okta saat ditemui wartawan, belum lama ini.
Lagu Lain
Lagu lain yang sempat dirilis Suzan Okta adalah "Kesemsem" (ciptaan Iman Kusmana) dan "Sakau (Sayang Sama Dikau)" (ciptaan Aris Tea). Mojang Bandung kelahiran 3 Oktober 1989 ini memang sudah mantap berkarir di dunia musik dangdut sejak belia.
Sejak kecil, Suzan Okta sudah beraksi di panggung untuk bernyanyi dan menari di berbagai acara. Suzan menganggap dangdut bukan hanya hobi, melainkan tempatnya berkarya.
"Alhamdulillah di tahun 2010 cita-cita yang dulu aku mao ikuti, ajang KDI, kesampaian. Di tahun 2010 itu, dulu kebetulan angkatan aku nama kompetisinya itu KDI Star. Alhamdulillah waktu itu masuk 6 besar," ujarnya.
Advertisement
Pengalaman Kurang Menyenangkan
Ia juga menceritakan pengalaman kurang menyenangkan sewaktu masih merintis sebagai penyanyi dangdut profesional.
"Pernah suatu hari sejak mulai nyanyi di acara wedding pertama dapat honor 20 ribu, terus setengah acara itu di lokasi ada keributan. Grup orkes itu diserang sama sekelompok preman. Dan aku sama rombongan antar penyanyi pada lari ke tengah sawah dengan kondisi masih pakai kostum baju. Nyanyi tanpa alas kaki," ia menceritakan.