Kiwil Ajak Teman-Teman Artis untuk Berhijrah

Kiwil saat ini menyibukkan diri dengan berdakwah.

oleh Aditia Saputra diperbarui 29 Apr 2019, 17:20 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2019, 17:20 WIB
Kiwil
Kiwil [foto: instagram]

Liputan6.com, Jakarta Komedian Wildan Delta atau akrab disapa Kiwil diketahui telah berhijrah. Saat ini, Kiwil menegaskan tidak lagi melakukan kegiatan-kegiatan negatif secara agama. Kiwil pun mulai menularkannya kepada sesama teman-temannya. 

"Alhamdulillah sekarang sudah hijrah. Saya paham sekali dunia hiburan itu dekat dengan maksiat, mau ngapaian dan dilihat darimana juga pasti ada maksiat di dunia hiburan," ujar Kiwil saat ditemui di Talkshow Behave Clinic di kawasang Kuningan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Tak ayal apa yang dilakukannya ini dipandang sebelah mata oleh teman-temannya. Namun, hal tersebut tidak menyurutkan niat komedian yang memiliki dua istri ini untuk menekuni dunia agama.

"Ada yang bilang sok alim lah. Buat saya, melihat yang baik-baik sajalah, nggak perlu melihat siapa yang bicara," kata Kiwil.

 

Kebaikan

Kiwil
Kiwil (Herman Zakharia/Liputan6.com)

Saat ini, Kiwil sendiri banyak memberikan dakwah-dakwah untuk mengajak kebaikan. Salah satunya ketika dirinya diminta untuk berbagi pengalaman dalam takshow Behave Clinic. Dalam acara tersebut, Kiwil berbagi pengalaman mengubah mental dari yang tidak baik menjadi baik. 

"Seperti acara kayak gini, kita sharing untuk berbagi pengalaman saja. Tidak hanya dunia hiburan saja yang rentan dengan narkoba, semuanya juga rawan," ujarnya.

 

Dakwah

Kiwil
Kiwil

Setelah berhijrah, Kiwil memang banyak menyibukkan diri dengan kegiatan dakwahnya. Namun meski begitu, dirinya tidak lantas meninggalkan dunia hiburan yang telah membesarkannya. 

"Sekarang masih syuting, ngelawak, dakwah. Tapi bukan dakwah kayak penceramah di tv. Lebih kepada sharing saja untuk mendapatkan yang terbaik," katanya.

Sementara itu, penggagas Behave Clinic, dr Dicky Oktrianda mengatakan penyebab seseorang mengidap sebuah penyakit tak hanya dikarenakan adanya virus atau bakteri belaka. Selain faktor tersebut, kondisi mental sang pengidap juga menjadi salah satu faktor pendorong dan dapat memperberat upaya penyembuhan.

"Dalam beberapa penyakit tertentu, faktor kecemasan yang berakibat tekanan mental juga berpengaruh. Karena dalam pikirannya tidak ada motivasi supaya sembuh. Salah satu contoh kasusnya adalah para penderita HIV-AIDS. Mayoritas mereka tertekan akan fakta jika mereka mengidap dan tak sembuh dari penyakit ini," ujar CEO Behave Clinic, dr Dicky Oktrianda.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya