Liputan6.com, Jakarta - MUI Jember dan FPI Jawa Timur memprotes penampilan Cinta Laura di Jember Fashion Carnaval (JFC) 2019 karena dinilai vulgar. Dalam kesempatan itu, Cinta mengenakan busana asal Kalimantan Timur, Hudoq.
Di tengah kehebohan ini, ibunda Cinta Laura pun angkat bicara. Ia menjelaskan bahwa justru pihak JFC 2019-lah yang secara khusus meminta Cinta mengenakan Hudoq.
"Kita kan harus sesuai dengan permintaan mereka. Mereka minta Cinta pakai baju itu ya secara profesional Cinta pakai baju itu. Kalau disuruh pakai yang lain, Cinta juga pakai," ucap Herdiana, ibunda Cinta Laura saat dihubungi, Rabu malam (7/8/2019).
Advertisement
Baca Juga
Jadi, pihak JFC 2019 sendiri tidak ada masalah dengan busana yang dikenakan artis 25 tahun tersebut. Pihak Cinta Laura sendiri pun tak menyangka busana itu akan mendapat protes dari pikah-pihak tertentu.
"Pada kesempatan itu Cinta diwajibkan sebagai ikon Jember Fashion Carnaval pakai baju hudoq, itu dari kebudayaan Kalimantan Timur. Jadi kita tak pikir negatif macam-macam, karena ini kebudayaan Dayak kan," jelas Herdiana.
Minta Maaf
Namun karena acaranya telah berlangsung, pihak Cinta Laura pun tak bisa berbuat banyak selain menyampaikan permohonan maaf secara tulus.
"Saya selaku Mama Cinta minta maaf kalau menurut MUI dan FPI itu terlalu vulgar. Tapi ini kan tujuannya promosi pariwisata dan budaya Indonesia, jadi kita harus lihat dari sudut pandang berbeda," Herdiana menandaskan.
Advertisement