Liputan6.com, Jakarta Salah satu kreator film Frozen II, Griselda Sastrawinata dari Indonesia. Ia pernah tinggal di Jakarta selama 15 tahun lalu melanjutkan pendidikan di luar negeri dan dinikahi Normand Lemay.
Griselda Sastrawinata berkiprah di Walt Disney Animation Studios sejak 2015. Ia sempat menangani film Moana dan film pendek Olaf’s Frozen Adventure bersama Michael Giaimo. Griselda Sastrawinata berkarier di Walt Disney Animation Studios karena cinta. Ia terinspirasi karya klasik Disney, yakni Sleeping Beauty, Lady and the Tramp, dan Aladdin.
Dalam sesi wawancara khusus dengan Showbiz Liputan6.com di Jakarta, baru-baru ini, Griselda Sastrawinata menjelaskan, “Saat menggarap Moana saya terlibat di tengah proses. Di Frozen II saya bergabung sejak awal. Untuk saat ini saya satu-satunya orang Indonesia di Disney dan di departemen Visual Development Artist. Saya berharap ke depan banyak anak muda Indonesia yang menyusul dan berkreasi di tingkat global,". Griselda Sastrawinata menjelaskan perubahan zaman membuka banyak lapangan kerja di bidang baru.
Advertisement
"Dulu cita-cita sepertinya terbatas pada dokter, guru, atau insinyur. Sekarang ada banyak. Saya percaya bakat anak muda Indonesia besar. Bukan tidak mungkin mereka jadi kreator film-film besar kelak,” ujar Griselda Sastrawinata. Terkait Frozen II, Griselda Sastrawinata berharap lanjutan kisah Ratu Elsa dan Putri Anna sesukses pendahulunya.
"Semoga film ini jadi yang terbaik dan hasil akhirnya sebagus yang kami harapkan. Semoga orang-orang mencintai Frozen II sama seperti kami mencintai setiap proses kreasinya,” harap Griselda Sastrawinata.
Baca Juga
Piala Oscar
Seperti diketahui, Frozen yang dirilis pada 2013 sukses secara komersial dan menang 2 Piala Oscar untuk Film Animasi Terbaik serta Lagu Tema Terbaik. Disinggung peluang Frozen II meraih Piala Oscar, Griselda Sastrawinata punya jawaban unik.
"Dinominasikan dan menang Oscar itu sama seperti buah ceri yang diletakkan sebagai topping di es krim yang lezat. Tanpa topping, es krim tetap enak, disukai, dan disyukuri. Dengan buah ceri, tampak lebih indah dan enak dinikmati,” Griselda Sastrawinata mengakhiri perbincangan.
Advertisement