Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan data Badan Pusat Statistik jumlah anak muda di Indonesia pada 2019 sebanyak 63,82 juta jiwa. Bahkan Bappenas memprediksi bahwa pada 2030, penduduk berada pada angka 296,4 juta jiwa.
Dari jumlah tersebut pada 2030, diprediksi untuk kelompok usia produktif berusia 25-39 tahun sebanyak 65 juta jiwa. Sementara kelompok usia 25-49 tahun berjumlah 105 juta jiwa.
Melihat jumlah tersebut, artinya generasi muda di Indonesia mendapat tantangan baru. Ya, harus ada perubahan untuk Indonesia yang lebih baik di masa depan. Hal itu dimulai dengan sebuah gerakan Indonesia Butuh Anak Muda yang diinisiasi oleh Narasi.
Advertisement
Indonesia Butuh Anak Muda disokong oleh empat Pilar Topik yang menjadi fokus, yaitu Peduli Bumi, Bijak di Internet, Budaya Populer dan Cerita Manusia.
Berbagai permasalahan yang terjadi selama satu dekade terakhir, membuat peran anak muda menjadi kian penting untuk menghadirkan solusi dalam satu dekade ke depan.
Kejar Ketertinggalan
Peran penting anak muda untuk Indonesia pun dijelaskan oleh Co Founder Narasi, Najwa Shihab. Menurutnya, anak muda harus punya gambaran Indonesia dalam 10 tahun ke depan.
"Kami ingin memberikan perspektif kepada anak muda bahwa apa yang terjadi hari ini, berpengaruh terhadap posisi mereka dan Indonesia di masa depan. Mereka (anak muda) adalah generasi penentu negeri, pemimpin masa depan," jelas Najwa.
Oleh karena itu, menurutnya sangat penting membangun budaya yang membawa konteks bahwa anak muda mampu berkontribusi dalam partisipasi nyata di tiap solusi.
Perlu langkah nyata yang harus dimulai sejak hari ini, kata Najwa, untuk membentuk generasi pemimpin masa depan sekaligus mengejar ketertinggalan.
"Dengan menghadirkan gambaran nyata, apa yang terjadi jika anak muda memilih untuk berpartisipasi atau anti-partisipasi. Mempertajam konteks dan pesan sekaligus membumikannya ke dalam bentuk partisipasi nyata yang bisa dilakukan anak muda," tutur Najwa.
Advertisement
#bergerakdari sekarang
Indonesia Butuh Anak Muda dikemas dalam sebuah kombinasi antara conference, community talks, exhibition #BergerakDari dan instalasi.
Acara ini rencananya digelar pada Rabu 19 Februari 2020 di Ciputra Artpreneur Jakarta. Indonesia Butuh Anak Muda akan menghadirkan pengalaman audio visual tentang apa yang terjadi dalam 10 tahun terakhir di Indonesia. Hal itulah yang menjawab kenapa anak muda harus #bergerakdari sekarang.
Indonesia Butuh Anak Muda digelar oleh Narasi berkolaborasi dengan brand seperti Gojek, Telkom Indonesia, Telkomsel, Bank Rakyat Indonesia dan Fitbar.
Di dalam Indonesia Butuh Anak Muda, akan ada berbagai kegiatan, yaitu Satu Dekade Mata Najwa bertajuk Kita Bisa Apa.
Merayakan 10 tahun perjalanan mengawal negeri ini, episode spesial #1DekadeMataNajwa akan berbagi gagasan dan ide melalui berbagai tokoh dan figur publik tentang apa yang baik untuk Indonesia 10 tahun ke depan.
Selama satu dekade, Mata Najwa konsisten membawa tiga pilar utama yakni toleransi, antikorupsi, dan partisipasi.
Momen #1DekadeMataNajwa secara khusus dihadiri oleh tiga orang Menteri Kabinet Indonesia Maju, antara lain Wishnutama (Menparekraf), Erick Thohir (Menteri BUMN) dan Nadiem Makarim (Mendikbud).
Sederet nama yang akan berpartisipasi di Indonesia Butuh Anak Muda 2020 antara lain: Aakar Abyasa Fidzuno (CEO Jouska Indonesia), Ayu Kartika Dewi (Staf Khusus Kepresidenan), Musisi Kunto Aji, Tiza Mafira (Direktur Diet Kantong Plastik), Arief Aziz (Country Director Change.org) dan masih banyak lagi.
Informasi selengkapnya klik di sini.