Liputan6.com, Jakarta Citra Kirana menyebut Ramadan tahun ini beda dari bulan puasa sebelumnya. Ramadan tahun lalu ia masih berstatus lajang. Ramadan tahun ini, Citra Kirana telah resmi menjadi Nyonya Rezky Aditya.
Selain itu, Ramadan tahun ini bergulir berbareng wabah Corona Covid-19 yang meluas di Indonesia. Karenanya, bintang sinetron Tukang Bubur Naik Haji dan Putri Yang Ditukar melakukan sejumlah persiapan bersama suami tercinta.
Advertisement
Baca Juga
Citra Kirana bahkan buka kartu soal rencana menjalankan ibadah salat tarawih bersama Rezky Aditya di rumah saja. Ini merespons imbauan pemerintah untuk beraktivitas dari rumah dan menerapkan social dan physical distancing.
Sesuai Anjuran Pemerintah
"Ramadan kali ini mendatangkan tanggung jawab baru bagi saya karena kali pertama menjalaninya bersama suami. Kemungkinan besar salat tarawih akan dilakukan di rumah saja sesuai anjuran pemerintah demi menekan penularan Covid-19," ujarnya di Jakarta, baru-baru ini.
Sejumlah pekerjaan pun sebisa mungkin dilakukan Citra Kirana dari rumah. Wabah bukan alasan untuk bermalas-malasan.
“Saya justru merasa semakin produktif selama work from home," bintang film Asih dan Satu Suro itu menyambung.
Advertisement
Pastikan Kebutuhan Suami
Inilah yang disyukuri Citra Kirana, yakni tetap produktif meski di rumah saja. "Banyak deadline pekerjaan yang tetap harus dipenuhi secara profesional dan memastikan segala kebutuhan suami terpenuhi dengan baik,” beri tahu Citra Kirana.
Di rumah saja, bukan berarti Citra Kirana abai soal penampilan. Apalagi, ia berhijab. Seleb kelahiran Bogor, 23 April 1994 ini mengaku bahwa salah satu problem yang kerap dialami, yakni bau apek yang tercium pada hijab dan pakaian di tengah aktivitas.
Beri Inspirasi Baru
"Jadi meski di rumah, penggunaan hijab dan pakaian wangi tetap menjadi perhatian saya. Bagi saya, kesempurnaan penampilan merupakan citra diri pemakainya. Pakaian dan hijab yang wanginya segar dan elegan bisa memberi inspirasi baru," ia berpendapat.
Citra Kirana menyampaikan hal ini dalam peluncuran terbatas Royale Parfum Series by SoKlin Hijab Black Velvet.
Narasumber lain, konsultan desain dan produksi Elzatta Hijab, Ina Binandari, menyarankan material kain campuran poliester untuk hijab.
“Karakteristik poliester tidak mudah kusut, warna lebih awet, dan lekas kering. Bahkan tidak perlu disetrika karena tidak kusut,” Ina membeberkan.
Selain itu, ia menyorot pentingnya teknik perawatan meliputi mencuci, mengeringkan, menyetrika, dan menyimpan.
Advertisement
Jaga Kebersihan Diri
Teknik mencuci, menurut Ina, termasuk penggunaan pelembut pakaian. Marketing Manager Fabric Conditioner Wings Group, Meliana Widodo, menjelaskan teknologi Fresh Guard Formula dalam pewangi yang mampu menembus sampai serat kain paling rapat dan menjaga wangi tersimpan di sana.
“Sehingga hijab dan pakaian terawat dengan baik, wangi dan segar sepanjang hari, serta tidak bau apek,” ucap Meliana.
Di pengujung obrolan, Citra Kirana menekankan pentingnya menjaga kebersihan diri apalagi di tengah wabah.
“Agama juga mengajarkan untuk mengenakan pakaian yang bersih, wangi, dan terbaik saat beribadah," Citra Kirana menyimpulkan.