Warner Music Indonesia Rilis Lagu Lawas Esok Kan Masih Ada dari Utha Likumahuwa untuk Pahlawan Covid-19

"Esok Kan Masih Ada” merupakan tembang pop klasik yang menjadi favorit. Lagu ini pertama dirilis pada tahun 1983 di album Utha Likumahuwa berjudul Bersatu dalam Damai.

oleh Surya Hadiansyah diperbarui 12 Mei 2020, 11:20 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2020, 11:20 WIB
Video Lirik Utha Likumahuwa
Video Lirik Utha Likumahuwa (YouTube Golden Song Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - Single hits Utha Likumahuwa dipersembahkan untuk para tenaga medis yang menjadi garda terdepan melawan COVID-19. Warner Music Indonesia, membangkitkan kembali lagu pop klasik “Esok Kan Masih Ada” ciptaan Alm. Dodo Zakaria.

“Esok Kan Masih Ada” merupakan tembang pop klasik yang menjadi favorit di era-nya. Lagu ini pertama dirilis pada tahun 1983 di album Utha Likumahuwa berjudul Bersatu dalam Damai.

Tak hanya itu, Warner Music Indonesia juga mempersembahkan video lirik "Esok Kan Masih Ada" dari Utha Likumahuwa.'

Video ini juga dipersembahkan untuk mereka yang senantiasa berjuang keras di tengah wabah demi sesuap nasi, dan mereka yang telah lama menanti untuk kembali bersilaturahmi, karena "Esok Kan Masih Ada".

 

Aset Pertama

Video Lirik Utha Likumahuwa
Video Lirik Utha Likumahuwa (YouTube Golden Song Indonesia)

WMI mengonsepkan video ini sebagai aset pertama video lirik “Esok Kan Masih Ada” yang pertama kali hadir sejak lagu ini dirilis 37 tahun lalu. Rilisan ini juga diharapkan mempermudah penggemar untuk mengakses lirik sekaligus menikmati lagu legendaris dari sudut pandang yang berbeda.

 

Utha Likumahuwa

Utha Likumahuwa
Utha Likumahuwa.

“Esok Kan Masih Ada” pertama kali dinyanyikan penyanyi legendaris Utha Likumahuwa. Sejatinya, lagu ini memang dikemas sebagai tembang manis untuk memberikan suasana optimisme dalam situasi sedih dan tak pasti, persis seperti yang kita alami di masa pandemi COVID-19 sekarang ini.

 

Penawar

Berangkat dari tema itulah, WMI dan Indozone Media merekontekstualisasi lagu penyanyi kelahiran Ambon, 1 Agustus 1955 ini sebagai penawar yang ‘mendinginkan’ di tahun pandemi yang berat untuk dunia, dan Indonesia, pada khususnya.

Suasana Jakarta

Dalam kemasannya, video lirik ini mengedepankan suasana Jakarta pada masa pandemi. Dari mulai ibu kota yang menjadi ‘kota hantu’, kesibukan tim disinfeksi di pusat kota, kesedihan yang tak terhindarkan melalui berpulangnya orang-orang yang dicintai, sampai ekspresi lelah, sekaligus optimisme yang ditunjukkan para tim medis di bagian akhir video.

Footage foto dalam video ini adalah buah karya Arya Manggala, yang merupakan anggota tim fotografer Indozone Media.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya