Liputan6.com, Jakarta - Ghea & Ghia menorehkan sejarah tersendiri pada tahun 2020 ini. Di tengah pandemi Covid-19 yang memaksa harus melaksanakan berbagai aktivitas di rumah, mereka bisa melalui bulan Ramadan dengan berkarya.
Selain bisa lebih fokus beribadah dan lebih dekat dengan ayah dan ibunya, Ghea & Ghia yang merupakan dua bersaudara ini menyambung rindu kepada kawan-kawannya dengan meluncurkan lagu "Ramadhan 2020".
Advertisement
Baca Juga
Lagu tersebut diciptakan ayah Nissan. Sementara Ghea & Ghia merekamnya di Studio Mamage Music yang diproduksi bersama dengan Atap Class. Selain "Ramadhan 2020", ada satu lagu lagi yang mereka nyanyikan.
Â
Banyak Waktu Luang
Banyaknya waktu yang mereka miliki membuat Ghea & Ghia sanggup memberi hadah kepada kawan-kawannya dengan meluncurkan lagu "Lebaran 2020".
Lagu yang juga diciptakan ayah Nissan ini, kembali direkam di Studio Mamage Music dan diproduksi bersama dengan Atap Class. Ghea & Ghia pun sangat memaknai kehadiran kedua lagu barunya.
Advertisement
Makna Lagu Ramadhan 2020
"Semoga lagu 'Ramadhan 2020' ini menjadi pengobat rindu kita semua, menjadi ruang bagi kita untuk terus saling menjaga, menyayangi, dan saling belajar," ujar mereka kepada wartawan, baru-baru ini.
Begitu pula dengan lagu "Lebaran 2020". Seperti kebanyakan orang, mereka turut merasakan perbedaan yang cukup tajam pda lebaran tahun ini dari sebelum-sebelumnya.
Makna Lagu Lebaran 2020
"Seperti halnya Ramadan 2020, Lebaran 2020 juga harus kita lalui di rumah saja. Namun dari Ramadan 2020, Ghea dan Ghia sudah belajar ikhlas dan kami yakin, kakek nenek serta saudara-saudara yang lain juga merasakan apa yang kami rasakan," terang mereka.
"Tetapi, hari kemenangan tentu harus kita rayakan. Bagaimana pun kondisinya, kita harus tetap menyebarkan semangat positif, kebersamaan dan keyakinan bahwa kita tetap saling menyayangi walau ada jarak yang harus kita jaga untuk saling melindungi," lanjutnya.
Advertisement
Makin Dekat dengan Keluarga
Selama di rumah saja, ayah serta ibunda Ghea dan Ghia mengajarkan kepada mereka untuk ikhlas dalam mengerjakan apa pun. Kesedihan dan kesepian yang sebelumnya terbayang pada akhirnya bisa diatasi.
Selama Ramadhan 2020, Ghea dan Ghia juga belajar ikhlas untuk tidak bersilaturahmi secara langsung dengan kakek nenek mereka, karena keduanya yakin saudara-saudara yang lain juga merasakan yang mereka rasakan.
Hari kemenangan tahun ini tentunya juga harus dirayakan dengan semangat positif, kebersamaan, dan keyakinan bahwa kita tetap saling menyayangi walau ada jarak yang harus kita jaga untuk saling melindungi.