Liputan6.com, Beijing - Pro kontra soal pidato BTS saat menerima penghargaan James A. Van Fleet tak bisa dipandang remeh. Yang terbaru, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, ikut angkat suara soal ini.
Dilansir dari situs resmi Kementerian Luar Negeri China, pro kontra soal BTS ini ditanyakan oleh jurnalis dalam konferensi pers rutin yang digelar Senin (12/10/2020).
Advertisement
Baca Juga
Dalam pertanyaannya, wartawan mendapati bahwa tak sedikit warganet China yang menganggap pidato BTS ini telah melukai martabat bangsa. Ia kemudian diminta memberikan pandangan kementerian mengenai hal ini.
"Saya mencatat ada sejumlah laporan yang terkait, juga reaksi dari warganet China," tuturnya.
Belajar dari Sejarah, Tatap Masa Depan
Ia menambahkan, "Saya ingin mengatakan bahwa kita semua harus belajar dari sejarah dan menatap ke masa depan, menjaga baik-baik perdamaian dan memperkuat persahabatan."
Advertisement
Imbas Kontroversi
Sementara itu, imbas negatif kontroversi ini tampaknya kembali menimpa BTS. Sebelumnya, diberitakan bahwa Fila menarik konten promosinya yang menampilkan BTS di media sosial China. Kini Hyundai Motors yang merupakan merek otomotif Korea Selatan, melakukan hal serupa, dilansir dari Allkpop.
Samsung juga tak lagi memajang produk edisi khusus kerja sama dengan BTS di e-commerce negara ini. Namun disebutkan bahwa hal ini karena stok yang telah habis.
Samsung, Fila, dan Hyundai belum angkat suara soal hal ini.
Didukung Warganet Korsel
Di Korea Selatan sendiri warganet memihak kepada BTS dengan alasan bahwa mereka membicarakan sejarah negaranya sendiri.
"Aku tak mengerti mengapa warganet China marah karena pernyataan yang benar," tutur seorang warganet.
"Mengapa BTS (harus) membicarakan pengorbanan negara yang berperang di pihak lawan dalam Perang Korea?" kata yang lain.
Advertisement
Isi Pidato
Seperti diketahui, kontroversi ini muncul setelah BTS menyebut soal Perang Korea dalam pidato setelah menerima penghargaan Penghargaan James A. Van Fleet. Suga dkk menerima Penghargaan James A. Van Fleet atas kontribusinya dalam mempererat hubungan Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Dalam pidato tersebut, RM mencatat sudah tujuh dekade berselang dari Perang Korea.
"Kami akan selalu mengingat sejarah menyakitkan yang dialami kedua negara bersama-sama, dan pengorbanan pria dan wanita yang tak terhitung jumlahnya. Setelah 70 tahun, dunia yang kita tinggali lebih dekat dari sebelumnya," ucap RM BTS.
Seperti diketahui, dalam perang tersebut Korea Selatan mendapat dukungan Amerika Serikat. Sementara China bersama Uni Sovyet menyokong Korea Utara.