Mengenang Kembali Sosok Tino Sidin, Guru Gambar Anak-Anak

Tino Sidin adalah guru menggambar untuk anak-anak yang terkenal di era 1980-an.

oleh Meiristica Nurul diperbarui 25 Nov 2020, 15:44 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2020, 14:30 WIB
Google Doodle Tino Sidin
Tino Sidin, guru menggambar untuk anak-anak yang terkenal di era 1980-an. (Foto: Google Doodle, 25 November 2020)

Liputan6.com, Jakarta - Rabu (25/11/2020), merupakan Hari Guru Nasional. Salah satu sosok yang menginspirasi adalah mendiang Tino Sidin.

Tino Sidin, semasa hidupnya dikenal sebagai guru gambar yang tampil di televisi setiap hari Minggu. Ia mengajarkan cara menggambar dengan mudah.

Kini, pada Hari Guru, wajah dan kreativitas Tino Sidin pun mewarnai halaman search Google. Raksasa teknologi ini membuatkan doodle, khusus untuk memperingati hari ulang tahun Tino Sidin yang jatuh pada hari ini. 

"Seniman Indonesian & guru Tino “Pak Tino” Sidin menumbuhkan kreativitas anak-anak dan memperkenalkan sukacita menggambar. Selamat ulang tahun, Pak Tino! Ya, Bagus!" begitu isi cuitan akun Twitter bercentang biru Google Doodle.

 


Era 1980

Museum Taman Tino Sidin
Museum Taman Tino Sidin dibuka sejak tahun 2014. Namun kembali diresmikan ketika tahun 2017 lalu.

Pak Tino Sidin, begitu biasa disapa, dikenal oleh anak-anak generasi 1980-an. Ia menjadi salah satu guru yang membuat anak-anak senang menggambar.


Perpaduan Garis Lurus dan Melengkung

Mari Menggambar Bersama Pak Tino Sidin di Rumahnya
Tino Sidin, pelukis yang populer pada era 1980an, kembali 'hidup' untuk mengajari para tamu yang datang ke rumahnya untuk menggambar. (Liputan6.com/Yanuar H)

Dikutip dari Wikipedia, Pak Tino Sidin mengajarkan anak-anak bahwa menggambar itu mudah. Hanya dengan memadukan garis-garis lurus dan melengkung menghasilkan gambar yang sempurna.


Jargon

Pak Tino Sidin juga dikenal dengan jargonnya yang membuat anak-anak bahagia setelah melihat hasilnya yaitu "Bagus".


Sosok Tino Sidin

Rumah Tino Sidin
Foto: Yanuar H/ Liputan6.com.

Tino Sidin merupakan pria kelahiran Tebing Tinggi, Sumatera Utara, pada 25 November 1925. Di usia 70 tahun, ia mengembuskan napas terakhirnya pada 29 Desember 1995.

Bukan di kampung halamannya, Tino Sidin dimakamkan di Kwaron, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul. Sementara, rumahnya di Yogyakarta dijadikan museum Taman Tino Sidin sejak 2017 lalu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya