Cerita Anne Avantie Depresi akibat Industri Fashion Terpukul Pandemi Covid-19, Kayak Beban Tanpa Solusi

Liputan6.com, Jakarta Pandemi Covid-19 yang terus meluas di Tanah Air berdampak ke hampir seluruh sektor industri termasuk fashion alias mode. Anne Avantie salah satu yang merasakan dampaknya.

Awal pandemi disebut Anne Avantie fase tersukar. Bahkan, ia mengaku depresi akibat limbungnya industri fashion Indonesia. Anne Avantie menggambarkan depresi yang dialaminya.

“Depresi itu rasanya beban, tapi tidak bersolusi. Enggak bisa berbuat apa-apa. (Kayak kehilangan harapan) yes, atau (seperti) di lautan, mau tenggelam, ban (penyelamatnya) cuma satu,” sang desainer bercerita.

“Kalau ban ini buat berdua, kita mati dua-duanya. Kalau ban ini aku pakai untuk sejenak menghela napas dan mencari tenaga. Mungkin aku bisa berenang meraih tanganmu,” Anne Avantie menyambung.

Ia menyebut depresi sebagai kebingungan yang tak bersolusi saat itu. Anne Avantie menerima depresi dengan legawa mengingat ia manusia biasa dengan kekurangan dan kelebihannya.

Ini terungkap dalam video “Karyawannya Dirumahkan & Berhenti Produksi, Anne Avantie Depresi” di kanal YouTube Daniel Mananta Network, Senin (21/12/2020).

“Aku enggak mau menolak itu dengan (berkata) enggak apa-apa aku,” cerita Anne Avantie. Kala itu ia berkeyakinan penerimaan diri salah satu langkah awal menanggulangi depresi.

“Sebanyak itu orang bekerja di bawah kita. Kita enggak tahu mau kasih mereka pekerjaan apa dan dari mana sumber kehidupan itu mau kita dapat, ya kan?” Anne Avantie membeberkan.

“Kalau diada-adain pekerjaannya supaya mereka bekerja, yang dikerjakan pun tidak ada,” ia menukas. Dalam fase sulit, Anne Avantie masih punya secuil harapan.

Hanya, belum tahu tahu harus berbuat apa. “Harapan ada, tapi enggak bersolusi enggak tahu mau apa,” aku Anne Avantie. Sebagian orang berpendapat, punya Tuhan kok masih bisa depresi?

Anne Avantie tak malu mengakui. Bagaimana pun, hubungan manusia dengan Tuhan kadang mengalami pasang surut. “Tuhan katakan bahwa Aku menciptakan manusia dengan kekurangan dan kelebihan yang manusiawi,” pungkasnya.