Liputan6.com, Jakarta - Berstatus sebagai band pendatang baru, Fastowners punya amunisi yang cukup untuk memperkenalkan diri di blantika musik nasional. Tiga lagu yang berjudul "Biar Kubuktikan", "Labirin" dan "Kata Hati Bicara" sanggup menembus sejumlah radio.
Band yang beranggotakan Oby dan Yunus (vokal), Hielman dan Aunk (gitar), Hady (bass) Ronhey (drum), dan Handito Tjo yang merangkap produser, songwriter serta vocal director ini juga merangsek ke platform digital seperti Spotify.
Dua platform digital utama, yakni Spotify dan YouTube, memang dibidik band asal Cilegon ini untuk memperkenalkan karya musik mereka. "Kami sudah membuat video klip dari setiap lagu. Aku punya channel Youtube pribadi. Kami juga aktif memposting kegiatan di sosial media. Pendeknya, setiap kegiatan promosional telah dilakoni," beri tahu Handito kepada pewarta di Jakarta, Rabu (11/8/2021).
Advertisement
Baca Juga
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pop Rock Alternatif
Fastowners mengusung musik pop dan rock alternatif, genre yang belakangan tak lagi dilirik generasi milenial yang kental dengan musik berirama dance, folks dan electronic.
"Sesungguhnya warna musik kami banyak dipengaruhi oleh nuansa musik pop tahun 90-an yang menjadi favorit saya,” Handito menguraikan.
Advertisement
Sejak 2019
Warna musik Fastowners sangat terlihat di tiga lagu yang dirilis berturut-turut sepanjang 2020 dan 2021. Padahal, kata Hendito, ketiga lagu tersebut sudah dipersiapkan sejak lama.
"Tiga single itu sudah direkam di tahun 2019. Kebetulan dirilis ke pasar musik nasional saat Indonesia tengah mengalami pandemi Covid-19, yaitu di tahun 2020 dan 2021," Handito menjelaskan.
Lagu Cinta
Lirik lagu Fastowners yang semuanya ditulis Handito, menurut Oby, banyak berkisah tentang beragam jenis cinta. "Ada cinta yang manis, ada pula cinta marah bahkan patah," Oby menuturkan.
Lirik di tiap lagu terdengar makin atraktif manakala dipadukan dengan musik dalam irama sendu, medium beat maupun bertempo cepat. "Referensi bermusik saya dapat dari sana. Tetapi kalau pada akhirnya terdengar menjadi rock, mungkin disesuaikan dengan karakter vokal milik Oby," Handito mengakhiri.
Advertisement