Liputan6.com, Jakarta - Suara Kayu kembali eksis dengan karya barunya, sebuah lagu berjudul "Penghapus Pensil". Lagu karya duo Dewangga Elsandro dan Ingrid Tamara tersebut bertema tentang kisah cinta yang kandas dan sulit dilupakan.
Lagu "Penghapus Pensil" terinspirasi dari kenangan-kenangan indah di masa lampau yang muncul pada saat seseorang yang kita cintai telah pergi.
Advertisement
Baca Juga
Diciptakan oleh Suara Kayu, inspirasi lagu ini muncul saat mereka sedang menikmati pemandangan indah dari vila di kawasan Bandung, Jawa Barat. Mood untuk menghadirkan karya pun datang tiba-tiba tanpa direncanakan.
Di Depan Balkon
“Ketika pergi ke Bandung dan menginap di suatu villa yang menyajikan pemandangan yang sangat indah. Enggak tahu kenapa, begitu sampai di villa, langsung mengajak Dewangga duduk di depan balkon untuk membuat lagu, tanpa istirahat terlebih dahulu. Enggak butuh waktu lama, terciptalah Penghapus Pensil,” ungkap Ingrid kepada wartawan, baru-baru ini.
Advertisement
Di Balik Layar
Pada akhir proses kreatifnya, lagu bernuansa folk-pop ini melibatkan Stanley Salawati (contra bass) dan Nina Sari Ishak (piano). Eksplorasi instrumen coba dimunculkan lewat suara harmonika yang dimainkan oleh Simeon Nyoto.
Gitar nylon yang dimainkan Angga untuk mendekati mood yang maksimal dalam lagunya juga berperan. Proses rekaman vokal dan gitar dilakukan di Tucasa Studio, sementara yang lainnya direkam di practice room studio dan studio Suara Kayu.
Instrumen Baru
“Line up musisinya masih sama dengan single kami sebelumnya. Tetapi yang spesial di single ini kami mencoba menghadirkan instrumen baru, yaitu harmonika yang dimainkan sangat manis oleh Simeon Nyoto dan saya juga mencoba menggunakan gitar nylon. Sehingga pendekatan moodnya cocok dengan tema lagunya,” ujar Angga.
Advertisement
Harapan
Suara Kayu tentu berharap bahwa eksplorasi yang dilakukannya pada lagu yang dirilis 20 Agustus 2021 ini bisa dirasakan juga oleh para penikmat musik di manapun berada.
Karena bagi mereka, sebuah momentum yang indah terkadang memunculkan gairah untuk lebih bersyukur akan cinta. Tapi juga bisa membangkitkan memori indah yang tak ingin lagi diingat.
“Semoga semua kawan yang mendengarkan 'Penghapus Pensil', bisa turut merasakan cerita yang kami tulis. Bisa lebih menghargai mantan pacarmu yang tersakiti, masih mengingat semua yang indah di balik semua burukmu,” tutup Angga.