Nasib Korban Dugaan Penipuan Olivia Nathania: 2 Kali Kirim Somasi Hingga Dijanjikan Modal Balik Dirapel

Liputan6.com, Jakarta Seolah tak jera berurusan dengan hukum, Olivia Nathania kembali dikabarkan terjerat kasus penipuan. Kali ini berkedok investasi sejumlah bisnis yakni pulsa, berlian, hingga fiber optic.

Salah satu korban, Merrina, yang didampingi pengacara Herdian Saksono telah melapor ke Polda Metro Jaya Jakarta, pekan lalu. Kepada awak media ia mengaku tekor 215 juta rupiah.

“Dengan iming-iming keuntungan yang lumayan besar dan menjanjikan. Dia bilang investasi pulsa, investasi diamond, dan investasi fiber optic di Minahasa. (Kerugian) 215 juta,” akunya.

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Mulanya, Merrina ingin kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan. Kembalikan modal yang telah disetor, tak perlu campur tangan polisi, habis perkara. Olivia Nathania pun mengiakan.

Namun janji tinggal janji. “Karena sebelumnya saya enggak mau bikin laporan. Cuma enggak mau menambah beban dia yang sudah ada, tapi dia kok selalu mangkir,” ujar dia.

Melansir dari video interviu di kanal YouTube KH Infotainment, Senin (22/11/2021), Merrina menyebut putri Nia Daniaty itu selalu berdalih ketiga ditagih uang oleh investor.

“Mengulur waktu. Ya sudah terpaksa (saya ke polisi),” cetus Merrina. Beragam cara telah ditempuh agar Olivia Nathania bertanggung jawab termasuk menghubungi Nia Daniaty.

“Dari Mama Nia sendiri saya coba ke rumahnya dia pagi-pagi, selama kurang lebih tiga hari ya saya ke rumahnya dia terus, selalu ditemui sama penjaga rumahnya dengan alasan Mama Nia enggak ada di rumah,” kenang Merrina.

Ia telah dua kali mengirim somasi ke rumah Olivia Nathania yang di Kemang dan Kalibata, Jakarta Selatan. Apes, somasi tak direspons. Sejak awal, Merrina ogah berprasangka buruk kepada Olivia Nathania. 

“Sebetulnya, saya enggak ada perasaan curiga atau negatif ke orang. Saya pikir kita teman baik, kenal baik-baik jadi enggak ada pikiran sama sekali buat berpikir buruk ke orang,” Merrina menjelaskan.

“Saya mulai curiga saat dia mulai enggak bayar, ngembaliin duitnya alasannya dirapel dirapel, itu mulai curiga. Jadi kami desak buat mengembalikan modal saja dia selalu kasih alasan,” ia mengakhiri.