Liputan6.com, Jakarta Bukan hanya Atta Halilintar yang jatuh hati pada buku Demokrasi di Era Post Truth karya Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Prof Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan.
Raffi Ahmad mengapresiasi buku itu dengan alasan khusus. Menurut suami Nagita Slavina, karya Budi Gunawan mampu beradaptasi dengan masa sekarang maupun mendatang.
Advertisement
Baca Juga
Lebih lanjut, Raffi Ahmad berpendapat buku Demokrasi di Era Post Truth salah satu bentuk kepekaan Budi Gunawan merespons isu-isu aktual dan perkembangan zaman yang serbadigital.
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ikuti Perkembangan Generasi
“Pak Budi Gunawan bisa terus mengikuti perkembangan generasi. Buku ini penting banget dibaca untuk anak muda,” kata personel Bukan Bintang Biasa dalam seminar online-offline yang digelar di Jakarta, baru-baru ini.
“Kalau mau sukses harus bisa beradaptasi dengan, lingkungan, keadaan, dan perkembangan zaman,” imbuh Raffi Ahmad lalu menyebut salah satu tantangan besar di era sekarang, adalah hoaks.
Advertisement
Hoaks Bukan Musuh Personal
Bintang film 40 Hari Bangkitnya Pocong menyebut hoaks di medsos berkembang bak cendawan di musim hujan dengan bentuk beragam dari infografis hingga berita dengan konten tak sesuai fakta.
“Hoaks bukan hanya musuh personal, tapi jadi musuh negara. Apalagi saat ini hoaks mudah disebar. Masyarakat diharapkan bisa lebih pintar dalam bermedsos,” Raffi Ahmad mengimbau.
Perkara Hoaks di Medsos
Pelantun “Tergila-gila” mengingatkan, di medsos, orang bisa menjadi siapa saja dan berbuat apa saja. Bahkan, hoaks pun disebar semudah mengetuk jemari di layar sentuh ponsel.
“Era sekarang itu, dengan menyebarkan hoaks melalui media digital dalam hitungan detik mudah saja. Jadi kita yang harus pintar-pintar di era sekarang ini,” beri tahu Raffi Ahmad.
Advertisement
Relevan Bagi Generasi Muda
Buku Demokrasi di Era Post Truth karya Prof Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan dicetak kali pertama pada April 2021. Cetakan kedua pada Mei 2021. Buku ini membahas disinformasi di era post-truth yang berdampak serius bagi demokrasi elektoral yang sehat.
Raffi Ahmad menilai buku ini relevan bagi generasi muda. “Buku Demokrasi di Era Post Truth ditulis pak Budi Gunawan asli keren banget abiz,” cuit bintang sinetron Senandung Masa Puber di akun Instagram terverifikasinya, 11 Desember 2021.