Kebiasaan Angga Yunanda di Lokasi Syuting, Lari-lari Biar Tubuh dan Emosi Cepat Panas

Liputan6.com, Jakarta Setelah sukses dengan Dua Garis Biru yang menyerap lebih dari 2,5 juta penonton, Angga Yunanda kembali dalam film Cinta Pertama Kedua & Ketiga karya sineas Gina S. Noer.

Dalam film yang dirilis di bioskop mulai 6 Januari 2022 itu, Angga Yunada memerankan Raja. Ia beradu akting dengan Putri Marino, Slamet Rahardjo Djarot, dan Ira Wibowo.

Rupanya, sang aktor punya kebiasaan unik di lokasi syuting. Sebelum pengambilan gambar, bintang sinetron Mermaid In Love lari-lari. “Ritual” ini menurut Gina disertai alasan khusus.

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

“Ketika mau akting tuh dia memanaskan seluruh tubuhnya dulu yaitu harus lari, benaran lari. Berasa kayak manasin mesin diesel, ya,” beri tahu Gina S. Noer di Solo, Selasa (4/1/2022).

Demikian pula dengan Putri Marino yang memerankan Asia. Saat emosinya terlalu tinggi, ia punya ritual sendiri. “Terlalu tinggi dia harus yoga dulu untuk menurunkan emosinya. Ini menarik sih,” akunya.

Berbincang dengan Showbiz Liputan6.com, Gina S. Noer membantah merekrut Angga Yunanda untuk mengulang kisah sukses Dua Garis Biru. Perekrutan Angga tetap lewat proses audisi.

“Justru sebenarnya ketika jadi sutradara kan baru banget, baru dua kali. Karena saya suka eksplorasi, ketika menulis sih terbayang Angga tapi enggak mau langsung: Oke nih Angga,” kata Gina.

Saat diaudisi, Angga Yunanda berhasil mengeksekusi sejumlah adegan dengan baik. Ia dinilai pas dengan karakter Raja, bungsu dari tiga bersaudara yang merawat ayah dan nenek yang mulai pikun.

“Casting itu kan bukan ngecek jago akting atau tidak tapi cocok atau tidak dengan karakternya. Angga cocok sekali dengan karakter Raja. Karena ini kali kedua kami kerja sama, jadi lebih nyaman,” ia mengulas. 

Gina S. Noer menyebut Cinta Pertama Kedua & Ketiga kisah yang sangat personal. Film ini cerminan kehidupan pribadi dan keluarganya yang dituangkan ke layar lebar.

“Ini ketakutan saya sebagai anak bungsu yang punya bapak alzeimer juga, nenek alzeimer dan ibu yang kena kanker payudara. Saya harap kehangatan kisah ini sampai ke hati penonton,” pungkas Gina S. Noer.