Profil Volodymyr Zelensky, Presiden Ukraina yang Sebelumnya Berprofesi Jadi Pelawak dan Aktor

Volodymyr Zelensky sempat membintangi serial komedi populer, dan berperan sebagai Presiden Ukraina. Beberapa tahun kemudian, ia jadi presiden betulan.

oleh Ratnaning Asih diperbarui 23 Feb 2022, 19:30 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2022, 15:20 WIB
Volodymyr Zelenskyy. (Ukrainian Presidential Press Office via AP)
Volodymyr Zelensky sempat membintangi serial komedi populer, dan berperan sebagai Presiden Ukraina. Beberapa tahun kemudian, ia jadi presiden betulan. (Ukrainian Presidential Press Office via AP)

Liputan6.com, Jakarta Ukraina tengah jadi sorotan di tengah memanasnya hubungan dengan Rusia. Langkah orang nomor satu di negara ini, Presiden Volodymyr Zelensky, atau ditulis juga sebagai Volodymyr Zelenskyy, turut menarik perhatian publik.

Sosok Volodymyr Zelensky terbilang memiliki latar belakang unik. Ia tak mengejar karier politik sejak muda, tapi memulai di ranah yang jauh berbeda: di dunia hiburan.

Dilansir dari People, Rabu (23/2/2022), Presiden Ukraina kelahiran 44 tahun lalu ini awalnya meraih gelar di bidang hukum dari Kryvyi Rih Institute of Economics. Setelah lulus, ia kemudian bergabung dalam kelompok komedi untuk terjun ke dunia hiburan.

Ia ikut membintangi tayangan serial TV populer, Servant of the People, yang tayang pada 2015.

 

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Presiden di Serial TV

Volodymyr Zelenskyy. (Ukrainian Presidential Press Office via AP)
Volodymyr Zelenskyy. (Ukrainian Presidential Press Office via AP)

Uniknya, seperti diwartakan CNN pada 2019, dalam Servant of the People ia melakoni karakter sebagai Presiden Ukraina.

Awalnya, tokoh yang ia mainkan di serial komedi ini adalah seorang guru pengganti di sekolah. Namun karakternya ini jadi terkenal, setelah kritiknya soal korupsi viral di media sosial. Ia pun lantas jadi presiden.


Kampanye via Medsos

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy. (source: AP)

Proses terpilihnya Volodymyr Zelensky sebagai Presiden Ukraina juga tak kalah menarik. People mencatat ia tak memiliki afiliasi partai politik, atau bahkan tim penasihat kampanye yang jelas hingga beberapa hari terakhir sebelum pemilu.

Ia memilih untuk berkampanye lewat media sosial, lewat unggahan YouTube maupun Instagram.


Unggul Jauh

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (AFP)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (AFP)

Toh dengan segala keterbatasan ini, ternyata ia berhasil unggul. CNN mencatat bahwa dalam exit polls di putaran kedua pemilu 2019, ia jauh unggul dengan 73,2 persen suara dibanding presiden kala itu, Petro Poroshenko, dengan 25,3 persen.

Sejumlah media internasional menilai keberhasilan Volodymyr Zelensky dipicu atas kemuakan masyarakat terhadap pemerintah yang dinilai gagal menyelesaikan masalah negara. Karena itulah, orang di luar lingkaran politik seperti Volodymyr bisa meraih popularitas yang meroket.


Pemakzulan Donald Trump

Pada tahun yang sama setelah ia memenangkan pemilu, Volodymyr Zelensky kembali menjadi sorotan. Kali ini terkait dengan Presiden Amerika Serikat kala itu, Donald Trump.

Pihaknya mengaku ditekan Trump untuk menyelidiki dosa masa lalu Joe Biden, yang saat itu menjadi rival politik sang Presiden AS. Pengakuan ini akhirnya menjadi skandal yang memicu upaya impeachment alias pemakzulan Donald Trump.


Memanasnya Hubungan Ukraina-Rusia

Presiden Ukraina Kunjungi Garis Depan Konflik Lawan Rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengunjungi garis depan konflik melawan separatis yang didukung Rusia di Donetsk (6/12/2021). Kunjungan dilakukan ketika kekhawatiran di Kiev meningkat bahwa Rusia sedang bersiap menyerang. (Handout/Ukrainian presidential press-service/AFP)

Kini, Volodymyr Zelensky tengah berada dalam situasi sulit, terkait memanasnya hubungan Ukraina dengan Rusia. Ia memberikan instruksi agar memakai semua instrumen diplomasi untuk menghindari konflik bersenjata.

Salah satu faktornya, adalah setelah Rusia mengakui kemerdekaan dua wilayah separatis Ukraina: Donetsk dan Luhansk.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya