Inul Daratista Tak Mau Disebut Crazy Rich, Lebih Tertarik Jadi Perempuan Desa

Inul Daratista memiliki impian untuk hidup di desa ketimbang menyebut dirinya sebagai Crazy Rich.

oleh Aditia Saputra diperbarui 03 Mar 2022, 14:00 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2022, 14:00 WIB
Inul Daratista. (Foto: Instragram @inul.d)
Inul Daratista. (Foto: Instragram @inul.d)

Liputan6.com, Jakarta Banyaknya bermunculan para crazy rich tak membuat pedangdut Inul Daratista tertarik. Dirinya mengaku enggan untuk disemangatkan label crazy rich seperti yang lainnya.

Para crazy rich ini biasanya sering kali memamerkan harta dan gaya hidup mewah mereka sebagai bukti kesuksesan dari perjuangannya selama ini.

Namun menjadi Crazy Rich sama sekali tak pernah terlintas dalam pikiran pedangdut yang sukses memiliki beragam bisnis ini.

"Ada ga yg pengen jd crazy rich ?? 🤣🤣🤣uange ga ada seri …mobil anyar terus larang2 pisan..iso holide duduk di firstclass …mangan turu ga beban utang, (Ada nggak yang ingin jdi cazy rich? uangnya nggak ada seri. Mobil baru terus, mahal-mahal lagi. Bisa liburan duduk di firstclass, makan tidur nggak beban utang)" tulis Inul di instagram seperti dilihat, Rabu (2/3/2022).

 

Tak Tertarik

Unggahan Inul Daratista
Unggahan Inul Daratista

Dengan berbagai fasilitas mewah yang bisa didapatkan Crazy Rich, Inul Daratista merasa tidak tertarik dengan gaya hidup tersebut. Sebaliknya, Istri Adam Suseno ini malah ingin menjalani hidup sederhana.

Inul justru lebih tertarik menjalani hidup di desa yang terletak dekat pegunungan dengan suasana dan udaranya masih segar. Untuk soal makanan, Inul malah tertarik menyantap makanan singkong bakar.

"Ke sawah makan sm pak tani, trus gibah panen pari (padi) dan makan pakai piring seng !!! " tulis Inul.

 

Idaman Inul Daratista

Inul Daratista.
Inul Daratista curhat di medsos soal orang yang merendahkan diri meninggikan mutu demi konten. (Foto: Instragram @inul.d)

Bagi Inul kehidupan yang didambakannya adalah yang memberikan ketenangan tanpa harus memikirkan pajak, mikirin utang, dan gaji karyawan.

"Mikir enteng sesuk nang kebon mbedol ubi trus di kukus pake kayu …..trus nang langgar/musholla bareng2 ngaji…urip sing penak lan bener kuwi yo iki…mangan turu ra beban hidup. (Berpikir mudah besok di kebun narik ubi terus direbus pakai kayu terus di musholla bareng-bareng ngaji. Hidup yang enak dan bener itu ya ini. Makan tidur ga beban hidup)," katanya.

 

Bersyukur

Kendati demikian, wanita asal Pasuruan, Jawa Timur ini tetap bersyukur dengan kondisinya saat ini yang sudah ditentukan Tuhan.

"Tapi apadaya … garis urip (hidup) masing2 sdh ada takdirnya. yg penting lurus ing pandum (menerima) dan ga neko2 trus tekun ibadah.raih dunia raih akhirat," ucap Inul.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya