Penuh Makna, Vidio Original Series Pulang Hadirkan 3 Pesan Moral yang Bisa Dijadikan Pelajaran

Mengusung tema drama keluarga, Vidio Original Series Pulang memiliki pesan moral yang bisa dijadikan pelajaran.

oleh Isyhari Maheswar diperbarui 10 Apr 2022, 16:30 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2022, 16:30 WIB
Vidio Original Series Pulang
Vidio Original Series Pulang mengangkat kisah tentang kerinduan terhadap orang tua. (Dok. Vidio)

Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini, Vidio merilis original series terbarunya dengan judul Pulang. Perilisan serial pada momen Ramadhan ini terasa sangat pas karena mengusung tema keluarga. Sudah rilis dengan tiga episode sekaligus pada Jumat, (8/4/2022) lalu, Pulang series diproduksi oleh Amadeus Sinemagna.

Selama kurang lebih 40 menit dalam setiap episode, penonton akan disuguhkan oleh kisah Dewi (Della Dartyan), seorang wanita muda mandiri yang hendak bertemu dan berkumpul kembali bersama sang ayah. Dirinya sudah terpisah selama 15 tahun lamanya lantaran dirinya memutuskan untuk pergi dari rumah ketika mengetahui ayahnya memiliki istri lain.

Vidio Original Series Pulang bukan hanya memperlihatkan kisah disfungsi keluarga, tapi juga bagaimana seseorang bisa menerima sebuah kenyataan dan berusaha untuk memaafkan. Lalu, apa pesan moral yang bisa dipetik dalam serial ini? Berikut ini beberapa poin-poinnya.

Berlari Tidak akan Menyelesaikan Masalah

Vidio Original Series Pulang
Vidio Original Series Pulang dibintangi oleh sederet aktor muda dan senior. (Dok. Vidio)

Pada episode awal original series Pulang, penonton sudah diajak melihat konflik yang dihadapi oleh Dewi, Rahmat, dan Intan. Rahmat (Cok Simbara), ternyata diam-diam memiliki istri lain yang umurnya jauh lebih muda dibandingkan Intan (Ira Wibowo) istri pertamanya.

Lebih parahnya lagi, hal ini diketahui saat keluarganya sedang mengadakan acara kumpul keluarga. Istri kedua Rahmat tiba-tiba datang ke rumah dengan dalih anaknya sangat rindu kepada Rahmat. Amarah Dewi tidak bisa dibendung saat mengetahui rahasia besar ini. Menurutnya, keluarga selalu terlihat harmonis bahkan saat Dewi sudah menjadi wanita dewasa.

Beberapa keluarga dan omnya berusaha untuk menenangkan Dewi dan mencoba berdiskusi untuk menyelesaikan masalah, namun dirinya merespon bahwa tidak perlu penjelasan lebih lanjut. Saat itu pula Dewi memberikan pilihan kepada sang ayah apakah ia mau keluar dari rumah, atau harus dirinya yang pergi. 

Dari karakter Dewi, penonton akan melihat bahwa Dewi mengambil keputusan dalam kondisi masih diselimuti amarah. Mungkin karena itu pula, dirinya tidak bisa berpikir jernih. Setelah 15 tahun kemudian, dirinya baru menyadari bahwa keputusan yang diambilnya untuk pergi dari rumah adalah salah. 

Pelajaran yang dapat diambil dari adegan ini adalah untuk tidak terlalu cepat memutuskan sesuatu apalagi dalam keadaan marah. Lebih jauh, pelarian Dewi sebagai jalan keluar tetap saja tidak bisa merubah kenyataan bahwa ayahnya sudah menikah lagi dan memiliki anak dari pernikahan keduanya tersebut.

Memaafkan adalah Jalan Terbaik

Vidio Original Series Pulang
Vidio Original Series Pulang. (Dok. Vidio)

Masih berkesinambungan dengan situasi di atas, pesan moral yang bisa dijadikan pelajaran dari serial Pulang adalah memaafkan adalah jalan terbaik. Apa yang dilakukan oleh ayah Dewi memang sesuatu yang salah. Dirinya tidak berterus terang selama ini bahwa ia sudah memiliki istri baru. 

Namun, jika Dewi bisa sedikit lebih tenang, mungkin ia bisa menyadari bahwa manusia adalah tempatnya salah. Jika Dewi sedari dini bisa mengingat hal ini, mungkin dirinya tidak perlu berpisah dengan sang ayah selama 15 tahun lamanya. 

Lagi-lagi, selain menyiratkan pesan bahwa memaafkan adalah jalan terbaik, original series Pulang juga mengajak penonton untuk bisa menerima kenyataan sepahit apapun itu. Dengan begitu, menjalani kehidupan bisa jauh lebih fokus untuk sesuatu yang lebih bermakna.

Keluarga akan Selalu Menjadi Tempat untuk Pulang

Memiliki judul “Pulang”, pastinya makna utama yang ingin disampaikan adalah tentang arti pulang sesungguhnya. Dalam poster yang dirilis oleh Vidio beberapa waktu lalu melalui akun sosmednya, terdapat sebuah kutipan yang melengkapi poster tersebut bertuliskan “karena semua yang pergi akan pulang sejauh apapun berjalan.”

Dari kisah drama yang dialami oleh keluarga Dewi, sebuah ketidaksempurnaan atau disfungsi keluarga menjadi masalahnya. Di awal, Dewi, Rahmat, dan Intan terlihat begitu harmonis menjalani kehidupan hingga fakta tentang ayahnya yang menikah lagi terbongkar.

Pesan moral terakhir yang bisa dijadikan pelajaran terakhir adalah mengetahui bahwa tidak ada keluarga yang sempurna. Jika ingin menjadi ahli dalam bidang tertentu mungkin seseorang bisa bersekolah. Namun lain hal dengan menjadi kepala rumah tangga yang memimpin keluarga.

Tidak ada sekolah khusus agar bisa menjadi pemimpin terbaik yang sempurna. Tapi dengan kekurangan yang ada, manusia bisa mencoba untuk menyempurnakan apa yang hilang. Keinginan Dewi untuk pulang setelah 15 tahun lamanya menyadarkan dirinya sendiri dan juga penonton bahwa seburuk apapun, keluarga akan selalu menjadi tempat pulang terbaik.

Itulah 3 pesan moral yang bisa Anda dapatkan ketika menonton film Pulang yang tayang di Vidio ini. Tidak menutup kemungkinan adanya pesan-pesan lain yang bisa Anda jadikan pelajaran sebagai refleksi tentang arti keluarga sesungguhnya. Serial ini sudah tayang dengan tiga episode dan dua episode pertama bisa disaksikan gratis. Ayo download Vidio sekarang!

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya