Liputan6.com, Jakarta Deddy Corbuzier kembali mengundang kontroversi publik lantaran salah satu video podcast Close The Door terbarunya yang diunggah beberapa hari lalu menyorot isu LGBT dengan mengundang Ragil Mahardika dan kekasih prianya.
Setelah beberapa hari mengundang banyak protes warganet serta aksi unsubscribe kanal YouTube Deddy Corbuzier dari sejumlah warganet, mantan pesulap pun menghapus video podcast tersebut usai mengundang guru spiritualnya, Gus Miftah, ke studionya.
Dari video podcast terbarunya bersama Gus Miftah yang diunggah hari ini, Selasa (10/5/2022), diketahuilah bahwa sang ulama sendiri yang meminta sang presenter untuk menghapus video podcast bersama Ragil Mahardika.
Advertisement
Di tengah nasihat dan wejangan Islami yang disampaikan Gus Miftah, Deddy tetap mendapat izin untuk mengunggah video podcast bertema LGBT. Namun begitu, tentunya pendakwah yang kerap mengenakan kacamata hitam itu memberikan sejumlah syarat jika Deddy tak ingin mendapat hujatan lagi, termasuk dari Gus Miftah sendiri.
Baca Juga
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Lebih Edukatif
Dalam bincang-bincangnya, Gus Miftah mengatakan bahwa Deddy Corbuzier seharusnya lebih mendalami sisi edukasi dalam fenomena LGBT baik dari segi agama, medis, maupun psikologi.
Saran Gus Miftah disampaikan setelah Deddy bertanya apakah fenomena LGBT bisa dikemas dalam sebuah konten yang memiliki nilai edukasi.
"Kalau memang ingin mengedukasi masyarakat, bisa enggak satu hari kamu mengundang ahlinya soal ini untuk berbicara bagaimana caranya menghadapi kelompok-kelompok seperti ini. Kalau ada orangnya bila perlu dinasihati. Kalau tidak ada orangnya, minimal orang tahu perilaku seperti ini ada," ujar Gus Miftah.
Â
Advertisement
Segi Agama dan Medis
Gus Miftah pun menyarankan agar Deddy Corbuzier mengundang sejumlah ahli agama atau pakar medis agar bisa mengedukasi masyarakat untuk memperingatkan betapa LGBT memiliki resiko yang besar bagi diri sendiri dan orang-orang di sekitar.
"Kamu undang hadirkan di sini, kyai, ustaz yang memiliki kapasitas untuk bicara ini. Atau dari segi medis umpamanya, 'Bahayanya itu secara medis seperti ini. Kan keren, ada ustaznya, kyainya, ada ahli medisnya," ujar Gus Miftah menyarankan.
"Satu kenapa saya memberikan nasihat? Karena kamu minta. Kedua kalau kamu mau menjadikan ajang podcast ini edukasi kepada smart people, lakukan itu! Undang ahlinya yang benar-benar paham hukumnya, paham sejarahnya, dan lain sebagainya," sambungnya.
Â
Orang yang Sudah Bertaubat
Menambahkan masukannya, Gus Miftah juga meminta Deddy juga berusaha untuk mengundang orang-orang yang sudah bertaubat dari kehidupan LGBT.
"Maksud saya adalah, keren enggak ketika ajang podcastmu untuk edukasi itu? 'Ini bahayanya seperti ini,' itu baru keren, bro," tegas Gus Miftah.
"Atau mungkin kamu undang orang yang sudah bertaubat dari perilaku itu. Saya pelaku, tapi kemudian saya begini, begini. Orang yang sudah bertaubat, menyesali perbuatannya," tambahnya.
Advertisement