Duo Air Supply Diundang Pemkot Semarang untuk Meramaikan UMKM

Panitia lokal konser Air Supply mengungkapkan bahwa kehadiran 3.000 penonton akan menjadi momen pemasaran brand Kota Semarang di kancah nasional.

oleh Felek Wahyu diperbarui 07 Sep 2022, 17:40 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2022, 17:40 WIB
Air Supply (Foto: Felek Wahyu)
Air Supply (Foto: Felek Wahyu)

Liputan6.com, Jakarta Konser band legendari asal Australia, Air Supply, di Kota Semarang, menjadi momen mengenalkan produk Semarang ke kancah nasional.

Band perpaduan suara tenor Russell Hitchcock dan permainan gitar Graham Russell, salah satu legenda dalam aliran musik sweet ballad, diharapkan menarik ribuan penonton dari berbagai kota.

Konser taraf internasional kedua di Kota Semarang, diharapkan menjadi momen kebangkitan ekonomi kreatif kota Semarang.

Marko Manadi, panitia lokal konser Air Supply, mengungkapkan bahwa kehadiran sekitar 3.000 penonton akan menjadi momen pemasaran brand Kota Semarang di kancah nasional.

"Produk sengaja disediakan di sepanjang akses masuk. Dengan harapan penonton akan sempat membeli sebagai buah tangan," ungkapnya.

Angkat Semarang ke Tingkat Internasional

Air Supply (Foto: Felek Wahyu)
Air Supply (Foto: Felek Wahyu)

Konser yang digelar Pemkot Semarang bersama Bank Jateng ini diproyeksikan untuk jadi yang terbesar di akhir tahun. Konser ini menghadirkan Air Supply, salah satu band legenda asal Australia untuk digelar dalam event tahunan Semarang Creative Economy Expo 2022 di Marina Convention Center (MCC) pada 11 Desember 2022 mendatang.

Joey Ferry, Director Operations Color Asia Live, saat berkunjung di Kota Semarang menjelaskan ia sengaja menghadirkan band luar negeri untuk mengangkat kota Semarang di tingkat internasional.

Tidak hanya di tahun 2022, di mana penjualan tiket bisa diakses mulai Sabtu (10/9/22). Konser yang menghadirkan artis internasional juga akan digelar pada bulan Februari 2023 mendatang.

"Selama ini Kota Semarang sering ditinggal jika ada konser internasional. Kita sengaja menggelar agar Kota Semarang lebih ramai," ungkap Joey Ferry.

Iswar Aminudin, Sekda Kota Semarang, saat mendampingi Joey Ferry, Director Operations Color Asia, menjelaskan bahwa konser Air Supply akan mengundang pencinta band legendaris tidak hanya dari Jawa Tengah. Diharapkan juga nantinya akan ada penonton dari sejumlah daerah bahkan luar pulau Jawa.

Pemilihan yang Tepat

20170303- Rayakan Ultah ke-40 Air Supply Gelar Konser di Jakarta- Herman Zakharia
Grup soft rock asal Australia, Air Supply saat menggelar konser "40th Anniversary" di Jakarta, Jumat (3/3). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Pemilihan Air Supply sebagai pengisi Semarang Creative Economy Expo 2022 dinilai tepat lantaran Kota Semarang salah satu kota legenda di Provinsi Jawa Tengah.

"Kita optimis fasilitas listrik mampu. Sebelumnya sudah ada konser MLTR," ungkapnya.

Konser yang diperkirakan akan disaksikan hingga 3.000 penonton, dibagi dalam tiga kelas tiket, yaitu kelas diamond VVIP hingga kelas silver. Tiket bisa dibeli mulai Sabtu (10/9/22) dengan tawaran harga berbeda.

Sekilas Air Supply

Band legendaris Air Supply terbentuk tahun 1975, mulai mendapatkan tempatnya di industri musik dunia usai menandatangani kontrak dengan Arista Record di Tahun 1980.

Perpaduan suara tenor Russell Hitchcock dan permainan gitar Graham Russell menjadi salah satu legenda dalam aliran musik sweet ballad di tahun ’80-an.

Nama besar Air Supply sudah tidak asing di telinga pecinta musik dunia dan khususnya di Indonesia. Hits mereka telah menemani penggemar setianya dari awal tahun 1980.

Salah satu single mereka yang dikeluarkan pada tahun 1983 bertajuk "Making Love Out of Nothing at All" dengan rekor penjualan lebih dari 7 juta keping.

Selama 40 tahun berkarya, nuansa sweet ballad yang selalu konsisten, dibawakan Air Supply dan telah melekat hingga menjadi salah satu grup band yang musiknya selalu diputar di radio-radio internasional.

Album pertama mereka berjudul Lost in Love dengan single "Lost in Love", "All Out of Love", dan "Every Woman". Single-single tersebut sering diputar di Amerika Serikat. Debut pertama ini terjual lebih dari 2 juta keping.

 

(Liputan6.com/Felek Wahyu)

Infografis Pro dan Kontra RUU Permusikan
Infografis Pro dan Kontra RUU Permusikan. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya