Dokter Richard Lee Peroleh Penghargaan Most Inspiring Aesthetic Doctor, Bukan karena Kartika Putri

Liputan6.com, Jakarta Dokter spesialis kecantikan Richard Lee mendapatkan penghargaan Most Inspiring Aesthetic Doctor pada ajang CNBC Indonesia Awards 2022. Dokter yang juga sekaligus pengusaha dan Youtuber ini memang gencar melakukan edukasi terkait skincare pada masyarakat.

Nama Dokter Richard Lee semakin jadi sorotan publik saat berseteru dengan Kartika Putri. Namun Richard Lee membantah dirinya bisa terkenal karena berseteru dengan Kartika Putri.

"Sebelum saya berantem dengan KP, Subscriber saya 2 juta, Tiktok saya juga 2 juta. Instagram saya 700 ribuan follower. Saya nggak terkenal karena dia, masyarakat sudah mengenal. Malah saya dirugikan. Kalau nggak dia saya jadi lebih cepat dapat piala ini. Nggak tepat kalau saya terkenal gara-gara dia," ujar Richard Lee kepada wartawan, baru-baru ini.

Richard Lee mengakui dirinya banyak mengalami kerugian dari berbagai sisi. Meski begitu, Dokter Richard Lee tegas tak mau melupakan momen pahit itu.

"Saya nggak suka untuk melupakan karena ini suatu momen yang besar sekali dalam hidup saya. Ditangkap, ditahan, dipenjara, saya nggak mau lupain itu," ujarnya.

Ketimbang melupakan, Dokter Richard memilih untuk mengambil hikmah dari kasus yang sempat membuatnya ditahan.

"Lebih bagus saya ambil hikmahnya, saya pelajari semuanya, dan saya share ke masyarakat supaya kejadian saya menjadi pembelajaran bagi banyak orang, pembelajaran bagi dokter-dokter di luar sana," ujar Richard Lee.

Dirinya pun berharap penghargaan ini bisa menjadikan momen bersejarah bagi dirinya.

"Yang saya harap, momen saya ini menjadi perubahan besar bagi Indonesia. Saya pengen kejadian saya ini bisa merubah di Indonesia tentang UU pencemaran nama baik, tentang review skincare, tentang penjualan skincare abal-abal," imbuhnya.

Dokter Richard juga mengaku, sedari awal tak takut berurusan dengan Kartika Putri. Namun ia akhirnya sadar betapa ia cuma seorang dokter biasa yang berupaya memberi edukasi.

"Ketakutan itu baru datang ketika di-dzolimi, handphone saya diambil. Menurut saya ada sesuatu yang nggak beres di sini. Ketika saya ditahan. Di situ saya sadar bahwa saya ini bukan siapa-siapa, saya ini cuma dokter biasa, dokter yang naif yang melakukan edukasi biasa," pungkas Richard Lee.