Liputan6.com, Jakarta - Shane Lukas, teman Mario Dandy ikut menjadi tersangka dalam kasus dugaan penganiayaan David, di Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Dan saat ini, Shane berada berada di dalam tahanan.
Happy SP Sihombing, pengacara Shane menceritakan kronologi kejadian sebelum peristiwa penganiayaan itu terjadi bahwa Shane Lukas sempat menolak ajakan Mario Dandy untuk pergi.
Advertisement
Baca Juga
"Menurut bapaknya, dia (Shane) dijemput oleh Dandy. Ditelepon sebelumnya berkali-kali, si Shane nya tidak mau, Dandy nya langsung menjemput pakai Rubicon tersebut," ungkap Happy, dilansir kanal YouTube Kompas.com, Selasa (28/2/2023).
Ditegaskan Happy bahwa Shane berada di dalam kendali Mario Dandy, sehingga tak bisa menolak saat sudah di hadapannya.
Â
Ke Lebak Bulus
Saat bertemu, Mario Dandy tak mengatakan yang sebenarnya tentang David. Malah ia membohongi Shane dengan menjelaskan mereka akan pergi ke Lebak Bulus.
"Pada saat di mobil saat mereka mau berangkat Dandy bilang 'Kita ke Lebak Bulus', ini kata orangtua nya ya sekali lagi kami belum ketemu. Eh tahu-tahunya di tengah jalan ke tempat lain," lanjutnya.
Â
Advertisement
Relasi Kuasa dan Ketergantungan
Dipaparkan Happy, pertemanan Shane Lukas dan Mario Dandy sudah terjalin selama satu tahun. Dan Shane merupakan cowok penurut.
"Dia orang baik, dia orang penurut. Ini yang akan kami telusuri kayaknya dia ada relasi kuasa dan ketergantungan, karena dia berteman baik dengan Dandy." tambah Happy.
Â
Ganti Plat Nomor
Mario Dandy dan Shane Lukas, berangkat ke tempat David menggunakan mobil mewah Rubicon hitam, dengan nopol palsu. Diakui Happy memang Shane yang mengganti dengan plat nomor palsu.
Dan Shane sendiri tak tahu apa-apa rencana kasus penganiayaan terhadap David.
"(Mario) yang menyuruh, (Shane yang mengganti pelat) tapi ada suruhan dari si Dandy," beber Happy.
Advertisement