Liputan6.com, Jakarta Penyanyi rap, musisi sekaligus produser musik Anjar OX'S melahirkan karya. Ini bukan sembarang karya karena mengawinkan elemen emo, gotik, dengan genre hiphop berbalut lirik kritik sosial dalam lagu “Hanyalah Tuhan yang Pantas.”
Musisi bernama asli Anjar Nugraha ini menyebut, perkawinan elemen hiphop, emo, dan gotik merefleksikan identitas musiknya sejak lama. Sementara kritik sosial adalah ekspresi jujur dari seorang Anjar OX'S.
“Hanyalah Tuhan yang Pantas” mengusung topik penilaian moral orang lain seraya menegaskan bahwa hanya Tuhan yang berhak menilai. Single ini berisi penolakan terhadap penilaian manusia yang sering tidak adil dan sarat prasangka.
Advertisement
“Lagu ini kemarahan terhadap penilaian moral dan ketidakadilan. Liriknya menekankan hanya Tuhan yang berhak menentukan nasib seseorang. Manusia tidak berhak menilai atau menghakimi,” Anjar OX'S menjelaskan.
Perasaan Terasing Dalam Lirik
Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Sabtu (9/8/2024), Anjar OX'S berharap tema penilaian sosial dan ketidakadilan bakal memberi pengalaman mendalam kepada para pencinta musik.
“Liriknya mengekspresikan perasaan terasing dan ketidakadilan dengan kekuatan dari ketiga genre yakni hiphop, emo, serta gotik. Semoga ‘Hanyalah Tuhan yang Pantas’ bisa diapresiasi positif masyarakat,” kata Anjar OX'S.
Advertisement
Skena Musik Hiphop Tanah Air
Hasilnya, “Hanyalah Tuhan yang Pantas” mendapat ulasan positif. Salah satunya, dari tokoh penting dalam skena musik hiphop Indonesia, Tuan 13. Ia menilai, lagu ini punya sejumlah kekuatan untuk mencuri perhatian publik.
“Anjar OX'S memperkenalkan elemen emo ke skena musik hiphop Tanah Air jauh sebelum subgenre emo rap dikenal di Indonesia,” Tuan 13 mengulas. Tak hanya menonjol dari aspek musik, tapi juga tajam di dapertemen lirik.
Jelas Bukan Orang Suci
Dengan kekuatan emosional, “Hanyalah Tuhan yang Pantas” berpotensi menyentuh hati pendengar dan memprovokasi pemikiran terkait keadilan dan penilaian moral masyarakat. Penggalan liriknya ini merefleksikan keluh kesah Anjar OX'S tentang masyarakat yang mudah menghakimi sesama:
Ku tak suci, jelas bukan orang suci
Secangkir anggur temaniku malam ini
Sudahlah stop, Anda sebaiknya berhenti
Kumuak dan benci pada manusia yang sok suci
Advertisement