Liputan6.com, Jakarta Saat para bintang film A Business Proposal versi Indonesia diumumkan Falcon Pictures, ada nama Ariel Tatum dan Abidzar Al-Ghifari di baris depan. Netizen lantas membandingkannya dengan versi aslinya dari Korsel.
Ariel Tatum bukan tak mendengar sejumlah komentar negatif netizen yang membandingkan versi Indonesia dengan Korea Selatan. Namun ia memilih fokus pada hal positif ketimbang terjebak dalam komentar julid netizen.
Advertisement
Baca Juga
“Aku rasa aku selalu ngomong begini, sebenarnya kita hanya punya tangan dua. Hanya bisa digunakan untuk menutup kuping sendiri, enggak bisa untuk menutup mulut semua orang,” kata Ariel Tatum di Jakarta, pekan ini.
Advertisement
Kepada Showbiz Liputan6.com, Ariel Tatum mengingatkan bahwa film adalah karya seni hasil kerja kolektif yang diapresiasi banyak orang dengan beragam latar belakang. Respons publik tak mungkin sama.
Bagus Atau Jelek
“Dan kembali lagi ini karya seni. Enggak ada yang bisa bilang ini bagus atau jelek. Ini semua menurut saya karya seni harus bisa dinikmati dan dirasakan energinya,” bintang film Sayap-sayap Patah menyambung.
Selain Ariel Tatum dan Abidzar Al-Ghifari, A Business Proposal yang disutradarai Rako Prijanto diperkuat Caitlin Halderman, Ardhito Pramono, Indy Barends, Slamet Rahardjo, hingga Indro Warkop.
Advertisement
Bukan Dalam Kendali Kami
Ariel Tatum percaya, saat dirilis di bioskop, sebuah film akan mencari penonton yang punya energi sama. Tugas pemain, menampilkan akting terbaik dan mendukung promosi film itu agar mendarat di hati banyak orang.
“Yang bisa kita lakukan mengupayakan segala yang kita bisa, kita menjalinnya dengan sukacita. Ketika kita bawa keluar bagaimana respons orang dan bagaimana akan diterima semua orang itu bukan kendali kami,” ujar Ariel Tatum.
Bersinergi dengan Karya Kami
Ia optimistis A Business Proposal versi Indonesia punya karakter yang dekat dengan masyarakat Tanah Air, mampu menyajikan elemen drama, komedi, dan romantisme dalam takaran pas.
“Jadi kembali lagi ini karya seni yang kita ciptakan dengan penuh sukacita dan kegembiraan, semoga menemukan orang-orang yang bisa bersinergi dengan karya kami,” Ariel Tatum mengakhiri.
Advertisement