Liputan6.com, Jakarta Aktris sekaligus ibu inspiratif, Zaskia Adya Mecca, turut hadir dalam acara "Merayakan Literasi Keluarga" yang diadakan oleh Mizan Group dan Mandira.id di Museum Nasional pada Sabtu (25/1/2025). Mengusung tema “Peran Keluarga dalam Kecerdasan Literasi dan Numerasi Anak”, acara ini menjadi wadah bagi keluarga Indonesia untuk memahami pentingnya peran mereka dalam membangun generasi yang cerdas literasi dan numerasi.
Menurut Zaskia, peran keluarga sangatlah vital. Orang tua adalah guru pertama yang membentuk kebiasaan literasi dan numerasi anak. Ia menekankan pentingnya perhatian orang tua terhadap minat anak serta memilihkan bacaan yang edukatif dan menyenangkan.
Advertisement
Baca Juga
"Kebetulan anak-anak saya senang dibacakan cerita. Satu buku bisa dibaca ulang puluhan kali, sampai akhirnya sekarang mereka yang membacakan untuk saya. Kita sebagai orang tua harus membantu anak memilih buku yang sesuai dan mengenalkan penulis yang mereka sukai agar semakin mencintai literasi," ujar istri sutradara Hanung Bramantyo ini.
Advertisement
Zaskia juga menambahkan bahwa membaca dan menulis bersama anak adalah salah satu cara menciptakan waktu berkualitas (quality time). Dengan memberikan contoh nyata, orang tua bisa menanamkan kebiasaan membaca dan menulis pada anak sejak dini.
“Dan buat aku sendiri, baca buku dan menulis dengan anak adalah quality time (Waktu yang sangat baik dan berkualitas). Dan kita orangtua juga harus mencontohkan diri untuk juga rajin membaca dan membuat literasi,’ lanjut Zaskia Mecca.
Gadget: Tantangan dan Solusi Literasi
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Menteri Pendidikan Dasar & Menengah RI, Fajar Riza Ul Haq, turut menyoroti tantangan penggunaan gadget yang semakin mendominasi kehidupan anak-anak. Gadget sering kali mengalihkan perhatian dari aktivitas literasi.
"Tantangan kita sebagai orang tua adalah membiasakan anak-anak untuk membaca dan menulis di tengah gempuran gadget. Salah satu caranya, misalnya, setelah kunjungan ke Museum Nasional, anak-anak bisa diajak menuliskan pengalaman mereka. Ini membantu membangun kebiasaan literasi sejak kecil," jelas Fajar.
Selain itu, ia menyoroti pentingnya peran guru konseling (BK) dalam menangani masalah kesehatan mental akibat penggunaan gadget yang berlebihan.
"Kami ingin memaksimalkan peran Guru BK untuk membantu anak-anak, terutama terkait kesehatan mental mereka," tambahnya.
Advertisement
Kolaborasi untuk Generasi Cerdas Literasi
Selain Zaskia dan Fajar, acara ini juga menghadirkan Dr. Haidar Bagir, Direktur Utama Mizan Group, yang berbicara tentang kontribusi industri literasi pada masyarakat, serta Natalie Indry sebagai moderator diskusi. Tak ketinggalan, Fayana, alumni program Kecil-Kecil Punya Karya (KKPK), turut berbagi kisah inspiratifnya sebagai penulis sejak usia dini.
Acara "Merayakan Literasi Keluarga" bertujuan menginspirasi orang tua untuk memulai atau memperkuat budaya literasi di rumah. Literasi bukan sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup keterampilan berpikir kritis, memahami informasi, serta kemampuan matematika dasar (numerasi).
Zaskia menegaskan, dengan memilih buku dan penulis yang tepat untuk anak, serta memberikan perhatian terhadap minat mereka, keluarga dapat menciptakan lingkungan literasi yang mendukung perkembangan anak.
"Bagi saya, literasi adalah cara untuk menciptakan waktu berkualitas bersama anak-anak. Sebagai orang tua, kita perlu memberi contoh dengan rajin membaca dan menulis. Anak-anak akan mengikuti kebiasaan kita," kata Zaskia.
Pentingnya Acara Literasi Keluarga
Acara seperti ini mendapatkan apresiasi dari para pembicara karena mampu menciptakan kesadaran akan pentingnya literasi di kalangan keluarga. Zaskia dan pembicara lainnya berharap kegiatan serupa terus dilakukan agar budaya literasi semakin melekat di hati masyarakat Indonesia.
"Merayakan Literasi Keluarga" adalah langkah penting menuju generasi yang tidak hanya cerdas literasi dan numerasi tetapi juga memiliki fondasi kuat dalam berpikir kritis dan kreatif.
Advertisement