Veronika Twins Sorot Fast Fashion dan Polutan Saat Bahas Produk Skincare Berkelanjutan, Begini Katanya

Liputan6.com, Jakarta Alumni Asia’s Next Top Model, Veronika Twins mendukung lini skincare ramah lingkungan yang menyuarakan pentingnya keberlanjutan. Ia membahas industri fashion dan dampaknya terhadap lingkungan.

Masih segar dalam ingatan Veronika Twins setelah mentas dari ajang pencarian bakat. Ia kerap dipercaya memeragakan busana dari banyak brand termasuk merek lokal. Dari situ ia melihat industri mode dari dekat.

“Tapi yang akhirnya menyadarkan kami soal dampak industri fesyen terhadap kerusakan lingkungan adalah fast fashion. Kita tahu industri fast fashion menjadi polutan nomor dua di dunia,” Veronika Twins mengulas.

Saat itulah, ia memahami bahwa baju yang dipakai manusia bisa meusak lingkungan. Berkaca pada fakta dan pemikiran sebagai model, Veronika Twins getol menyuarakan pentingnya industri fashion berkelanjutan sejak 2018.

“Kami juga ingin menyuarakan dampak negatifnya, apa dan bagaimana menjadi konsumen bijak. Itu kami praktikkan dalam banyak aspek enggak hanya di fashion. Salah satunya dengan memilih produk lain,” akunya.

Kepada Showbiz Liputan6.com di SCBD, Jakarta, Rabu (5/2/2025), Veronika Twins mengaku mulai aktif mendukung kampanye soal keberlanjutan sejak 2018. Tak hanya mode, ia mengapresiasi merek apapun menyuarakan pentingnya ramah lingkungan.

Veronika Twins berpendapat, ramah lingkungan bisa dimulai dari hal kecil dan dari pihak konsumen. Ia menilai tak mungkin brand besar banting setir merombak ulang kemasan dan semua formula produk karena perhitungan bisnisnya akan jadi tak masuk akal.

“Kalau kita sebagai konsumen, tinggal putar balik ganti produk, beli lain. Itu sangat mudah karenanya aku memulai keberlanjutan itu dari gerakan konsumen,” kata Veronika Twins lalu mengingatkan, suara satu orang dalam gerakan ramah lingkungan sangat penting.

Karenanya, ia mengimbau publik jangan merasa kecil dengan suara sendiri. Ini disampaikan Veronika Twins kala jadi bintang tamu program off-air Laneige’s Sustainability Journey and Eco-friendly Initiatives di Jakarta. Ia pun membuka sebuah data.

“Untuk isu plastik sendiri faktanya 9 persen doang yang di-recycle. Kenapa, salah satunya sulit dan kedua, mahal (biayanya). Dengan kemasan yang dibuat lebih mudah dan simpel, aku lihat ini lebih mudah di-recycle untuk pemisahannya,” ucap Veronika Twins.

Dalam kesempatan itu, Marketing Communication Laneige Indonesia, Vidia Adistia memperkenalkan kampanye “Water Bank is The Answer,” yang bertujuan memberikan solusi hidrasi optimal bagi kulit sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan.

Laneige juga merilis produk baru, Water Bank Gel Cleanser, pembersih wajah yang menghidrasi serta melembutkan kulit. Produk ini melengkapi lini perawatan kulit berbasis hidrasi dari Laneige, seperti Water Bank, Water Sleeping Mask, dan Lip Sleeping Mask.

Sembari meluncurkan Water Bank Gel Cleanser, Vidia Adistia menggarisbawahi komitmen menjaga lingkungan lewat prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam kemasan produk. Salah satunya dengan inovasi refill atau isi ulang yang memungkinkan konsumen makin hemat.

“Kami percaya budaya konsumsi berkelanjutan berdampak positif bagi lingkungan. Dengan menggunakan produk refill, pelanggan tidak hanya membantu mengurangi limbah kemasan tapi juga mendukung langkah kecil menuju dunia yang lebih hijau,” pungkas Vidia Adistia.