Judika Tanggapi Santai dan Tak Masalah Tuduhan Ahmad Dhani Sebagai 'Maling Lagu'

Liputan6.com, Jakarta Penyanyi Judika baru-baru ini menghadapi tuduhan dari Ahmad Dhani yang menyebutnya sebagai 'maling lagu'. Meskipun pernyataan tersebut bisa dianggap kontroversial, Judika memilih untuk merespons dengan tenang. Ia menegaskan bahwa ia tidak merasa marah dan tetap menghormati Ahmad Dhani sebagai senior di industri musik Indonesia. Dalam pandangannya, pernyataan Dhani lebih merupakan sebuah teguran terkait isu serius hak cipta yang tengah melanda dunia musik.

Dalam wawancara, Judika menyatakan, "Orang juga tahu rekam jejakku dari mulai aku nyanyi. Aku tidak terbiasa untuk menjadi pencuri, makanya kalaupun ada kayak gini-gini ya nggak apa-apa, itu kakak marahin adiknya biasa saja." Pernyataan ini menunjukkan bahwa Judika memahami konteks dari pernyataan Dhani dan tidak menganggapnya sebagai serangan pribadi.

Judika juga menyoroti bahwa Ahmad Dhani memiliki niat baik dalam menyampaikan kritiknya. Ia percaya bahwa Dhani tidak bermaksud menyebutnya sebagai maling lagu, melainkan ingin menekankan pentingnya isu hak cipta yang sering kali diabaikan. "Aku yakin dia tidak bermaksud seperti itu, tapi memang dia mau membuat masalah ini benar-benar serius diurus," ujarnya.

Ahmad Dhani, yang dikenal sebagai pentolan band Dewa 19, telah menjadi suara vokal dalam isu hak cipta di industri musik. Dalam berbagai kesempatan, ia menekankan pentingnya perlindungan hak cipta bagi para pencipta lagu. Judika, yang juga merupakan salah satu penyanyi terkemuka di Indonesia, menyadari bahwa pernyataan Dhani mungkin muncul dari rasa frustasi terhadap situasi yang ada.

Judika menganggap pernyataan Dhani sebagai sebuah bentuk perhatian dan kasih sayang dari seorang kakak kepada adiknya. Ia merasa bahwa meskipun Dhani menyampaikan kritik yang keras, itu semua demi kebaikan industri musik. "Pakde tuh sudah aku anggap kakakku di musik, jadi mau kakak marah seperti apa buat aku nggak masalah," ungkap Judika.

Dalam konteks ini, Judika berusaha untuk tidak mengambil hati dengan pernyataan tersebut. Ia memahami bahwa dalam industri musik, isu hak cipta adalah masalah yang sangat serius dan perlu ditangani dengan segera.

Judika menekankan bahwa isu hak cipta bukan hanya sekadar masalah pribadi, tetapi merupakan isu yang lebih besar yang mempengaruhi banyak orang di industri musik. Ia berharap agar semua pihak dapat bersatu untuk mencari solusi terhadap masalah ini. "Kita mudah-mudahan kalau sudah bertemu bisa selesailah. Kita tahu sebenarnya tujuannya sama," kata Judika.

Ia juga mengusulkan agar ada pertemuan antara para pelaku industri musik, termasuk pemerintah, untuk mendiskusikan solusi yang tepat. Judika percaya bahwa dengan diskusi yang baik, semua pihak dapat menemukan jalan keluar yang memuaskan. "Aku pribadi di luar VISI, kita penginnya adem-adem saja, diskusi, dan hal-hal yang sesama pelaku kita cari solusi sesama stakeholder," tambahnya.

Judika menegaskan bahwa penting bagi semua pihak untuk berkolaborasi demi masa depan industri musik yang lebih baik. Ia berharap pemerintah juga dapat berperan aktif dalam memberikan solusi yang bermanfaat bagi para pencipta lagu dan pelaku industri lainnya.

Sikap tenang dan profesional Judika dalam menghadapi kritik dari Ahmad Dhani menunjukkan kedewasaan dan pengalamannya di dunia musik. Alih-alih bereaksi emosional, Judika memilih untuk memahami dan menghargai maksud di balik pernyataan Dhani. Hal ini mencerminkan sikap positif yang seharusnya dimiliki oleh setiap pelaku industri.

Judika menganggap bahwa setiap kritik, meskipun mungkin terasa menyakitkan, bisa menjadi peluang untuk belajar dan berkembang. "Kalau dianggap maling, ya semua orang dianggap maling gitu kan kayak pengamen, penyanyi kafe atau apa," ujarnya, menegaskan bahwa masalah hak cipta harus dilihat dari sudut pandang yang lebih luas.

Dengan pendekatan yang santai namun serius, Judika berharap agar isu hak cipta dapat diselesaikan dengan baik. Dia mengajak semua pihak untuk bersatu dan mencari solusi yang menguntungkan bagi semua pelaku industri musik.