Carrie, Gadis Berkekuatan Super yang Selalu Ditindas

Carrie merupakan adaptasi novel karya Stephen King dengan judul yang sama.

oleh Rully Riantrisnanto diperbarui 04 Nov 2013, 23:10 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2013, 23:10 WIB
carrie-2-131104c.jpg
Salah satu film horor terbaru yang akan segera tayang di Indonesia adalah Carrie. Film ini merupakan adaptasi novel karya Stephen King dengan judul yang sama. Sebelumnya, Carrie pernah dijadikan film pada 1976 dengan Sissy Spacek sebagai bintangnya dan Brian De Palma sebagai sutradara.

Kini, di tangan sutradara Kimberly Peirce dan aktris Chloe Grace Moretz, Carrie diangkat kembali dengan nuansa yang lebih modern. Akan tetapi, film ini hampir memiliki kemiripan dengan versi lamanya.

Kisahnya pun mengetengahkan seorang gadis remaja bernama Carrie White yang memiliki kekuatan telekinetis. Di sekolah, Carrie menjadi bahan ejekan dan selalu dijahili oleh teman-temannya. Ia juga tinggal dengan ibunya yang selalu menyakiti perasaannya.

Adegan awal menunjukkan bahwa Carrie baru pertama kali mengalami masa menstruasi pada saat akan lulus dari SMA. Dari adegan itu, diketahui bahwa Carrie adalah korban penindasan teman-teman sekolahnya.

Ibu Carrie sangat relijius tapi tidak memiliki rasa kasih sayang yang sangat dalam kepada Carrie. Malahan, Carrie lebih disayang dan diperhatikan oleh salah satu guru di sekolahnya.

Setelah mengetahui bahwa dirinya ternyata memiliki kekuatan telekinetis, Carrie pun terus menerus mempelajarinya hingga suatu saat ibunya menyadari hal itu dan malah menganggapnya sebagai iblis karena Carrie merupakan anak haramnya.

Di sekolah, Carrie memiliki seorang teman yang sangat perhatian kepadanya. Bahkan, ia meminta pacarnya untuk pergi bersama Carrie di pesta sekolah karena tidak ingin ikut ke sana.

Namun saat pesta berlangsung, ternyata masih ada gerombolan anak-anak jahil yang ingin membuat Carrie tambah menderita. Mereka pun membuat sebuah rencana agar Carrie menjadi bahan tertawaan di pesta malam itu.

Celakanya, ulah jahil teman-teman sekolahnya itu malah berbuah malapetaka. Carrie pun menjadi berbeda dari biasanya. Sehingga, insiden malam itu pun menjadi salah satu yang tidak terlupakan di sekolahnya dan menjadi sebuah kasus yang misterius.

Dilihat dari segi grafis, Carrie versi sekarang memang terlihat cukup bersih karena dibuat di masa kini. Namun untuk kualitas akting, terdapat sedikit penurunan. Selain itu, banyak pihak yang menganggap bahwa film ini hanya sebagai reka ulang dari versi klasik yang sudah ada.

Ditambah lagi, banyak pengamat menganggap Carrie yang sekarang terlalu melenceng dari dasar novel karya Stephen King. Tidak hanya itu, nuansa horor pada versi klasik pun tidak terlalu terasa, malah diganti dengan nuansa tragedi yang sangat kuat.

Walaupun masih terdapat kekurangan di sana sini, namun Carrie masih sangat layak untuk ditonton sambil mengisi waktu di akhir pekan. Terutama jika Anda ingin menyaksikan suguhan yang berbau tragedi, Carrie dirasa sangat layak untuk menjadi bahan tontonan.(Rul)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya