Liputan6.com, Jakarta Wajah bukan hanya cerminan ekspresi diri, tetapi juga bisa memberikan petunjuk penting tentang kondisi kesehatan. Perubahan pada kulit, mata, atau fitur wajah tertentu dapat menandakan adanya masalah kesehatan yang mendasarinya.
Mengenali tanda-tanda ini lebih awal dapat membantu dalam diagnosis dan pengobatan yang tepat waktu. Salah satu contohnya adalah xanthelasma, yaitu benjolan atau pertumbuhan kuning di sekitar sudut kelopak mata dekat hidung.
Advertisement
Baca Juga
Kondisi ini umumnya tidak berbahaya, tetapi dapat menjadi tanda penumpukan kolesterol di bawah kulit, yang mungkin terkait dengan masalah kesehatan lainnya.
Selain itu, angular cheilitis adalah kondisi di mana kulit di sudut mulut mengalami peradangan, pecah-pecah, atau terasa sakit. Hal ini sering kali merupakan tanda adanya infeksi atau kekurangan vitamin.
Memperhatikan perubahan kecil di wajah dapat membantu mengidentifikasi potensi masalah kesehatan lebih awal. Jika Anda mengalami gejala seperti ini, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang sesuai.
Berikut Liputan6.com lansir dari Brightside, 4 tanda halus di wajah yang bisa jadi petunjuk masalah kesehatan, Senin (17/2/2025).
1. Xanthelasma
Xanthelasma adalah benjolan atau pertumbuhan kuning yang biasanya tidak berbahaya dan muncul di atau dekat sudut kelopak mata, dekat hidung. Kondisi ini terjadi akibat penumpukan kolesterol di bawah kulit.
Meskipun xanthelasma sendiri tidak berbahaya, terkadang kondisi ini dikaitkan dengan masalah kesehatan lain seperti diabetes, kolesterol tinggi, atau gangguan tiroid.
Kehadiran xanthelasma juga bisa menjadi tanda bahwa seseorang lebih berisiko mengalami masalah jantung atau kolesterol tinggi di masa depan, bahkan jika kadar kolesterol saat ini tampak normal.
Sekitar setengah dari penderita xanthelasma memiliki kolesterol tinggi, yang umumnya disebabkan oleh faktor keturunan atau masalah hati. Risiko xanthelasma dapat dikurangi dengan mengelola kadar kolesterol, mengobati diabetes dan tekanan darah tinggi, berhenti merokok, serta menjaga berat badan yang sehat.
Meskipun xanthelasma tidak membahayakan, kondisi ini bisa menjadi indikator masalah kesehatan lainnya. Penting untuk mengikuti saran dokter guna menjaga kesehatan jantung dan kadar kolesterol. Dengan perawatan yang tepat, xanthelasma dapat dikelola. Jika Anda merasa khawatir, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Advertisement
2. Angular cheilitis
Angular cheilitis adalah kondisi di mana kulit di sudut mulut mengalami peradangan, pecah-pecah, atau terasa sakit. Kondisi ini sering kali menjadi tanda adanya masalah lain, seperti infeksi atau kekurangan vitamin.
Angular cheilitis lebih umum terjadi pada orang lanjut usia dan dapat disebabkan oleh penuaan, pemakaian gigi palsu, atau gangguan pada mulut.
Jika Anda mengalami gejala ini, penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mengatasi kemungkinan penyebab yang mendasarinya, seperti kekurangan vitamin B, zat besi, atau zinc, yang dapat memperburuk kondisi.
Menjaga pola makan yang seimbang dan mengatasi masalah kesehatan yang mendasari dapat membantu mengurangi risiko terkena angular cheilitis. Mengonsumsi makanan bergizi dan memperhatikan asupan vitamin serta mineral sangat dianjurkan.
Jika kondisi ini terus berlanjut, sebaiknya segera mencari saran medis untuk mendapatkan perawatan yang tepat serta memeriksa apakah ada kekurangan vitamin atau mineral yang perlu ditangani.
3. Melasma
Melasma adalah kondisi kulit umum yang menyebabkan munculnya bercak coklat hingga coklat keabu-abuan, terutama di wajah. Bercak ini biasanya muncul di pipi, dagu, batang hidung, dahi, dan area di atas bibir atas.
Melasma lebih sering terjadi pada wanita, terutama selama kehamilan. Wanita yang mengonsumsi pil KB atau terapi hormon juga berisiko lebih tinggi. Kondisi ini sering dikaitkan dengan perubahan hormon.
Pigmentasi biasanya memudar setelah melahirkan atau berhenti mengonsumsi pil KB. Selain itu, stres juga dapat memicu munculnya melasma. Meskipun melasma tidak berbahaya, kondisi ini bisa memengaruhi rasa percaya diri.
Berbagai pilihan perawatan tersedia untuk membantu mengurangi pigmentasi. Berkonsultasi dengan dokter kulit dapat membantu dalam mengelola kondisi ini dengan lebih baik.
Advertisement
4. Milia
Milia adalah benjolan kecil berwarna putih atau kekuningan yang muncul di kulit, biasanya di sekitar mata, pipi, dahi, atau area lainnya. Benjolan ini terbentuk dari keratin, protein dalam kulit, yang terperangkap di bawah permukaan kulit.
Meskipun sering tampak seperti jerawat, milia sebenarnya berbeda. Kondisi ini bisa muncul setelah trauma pada kulit atau penggunaan krim steroid, meskipun penyebab pastinya tidak selalu diketahui.
Milia umumnya tidak berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya, terutama pada bayi. Namun, jika tidak menghilang atau muncul di area sensitif seperti dekat mata, dokter mungkin perlu mengangkatnya dengan hati-hati. Jika jumlahnya banyak, dokter mungkin akan memeriksa kemungkinan kondisi lain.
Diagnosis milia biasanya mudah dilakukan hanya dengan pemeriksaan kulit. Jika diperlukan, pasien bisa dirujuk ke spesialis kulit. Jika Anda merasa khawatir atau milia tidak kunjung hilang, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
