Risma Bakal Tanam Bunga Tabebuya Beragam Warna di Surabaya

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma) menuturkan, Surabaya harus punya perbedaan dengan Jepang yang dikenal dengan Sakuranya.

diperbarui 28 Jul 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2019, 16:00 WIB
(Foto: Instagram Dinas Perhubungan Pemkot Surabaya)
Bunga Tabebuya (Foto: Instagram Dinas Perhubungan Pemkot Surabaya)

Surabaya - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma) menuturkan, Surabaya harus punya perbedaan dengan Jepang yang dikenal dengan Sakuranya. Oleh karena itu, ia akan menanam bunga di Surabaya, Jawa Timur dengan berbagai warna.

"Saya harus punya diferensiasi. Kalau missal di Jepang, warnanya pink itu. Saya pengen di Surabaya ini warnanya macam-macam," ujar dia seperti dikutip dari laman suarasurabaya.net, Minggu (28/7/2019).

Jadi masyarakat luar Surabaya bisa berkunjung ke Surabaya dan penasaran melihat Bunga Tabebuya beragam warna meski sudah pernah melihat sakura di Jepang.

"Jadi ada ungu kita tanam, ada orange kita tanam, namanya bunga spatudea. Tapi dia juga sudah mulai masif. Namanya kemudian ada putih, kuning juga, itu yang kita buat di Surabaya. Di sana pohonnya sudah tua. Bisa dipastikan berbunga kapan, di sini masih muda, kayak gini kemarin, hujan. Nipu pohonnya. Padahal hitunganku September-Oktober (berbunga-red)," ujar Risma.

Risma menuturkan, lokasi penambahan Bunga Tabebuya akan tersebar di seluruh kota. Ia ingin Surabaya bisa menjadi kota taman. Risma pun siapkan seribu lebih bunga.

"Kita akan buat kota ini jadi taman. Jadi saya pengen kota ini taman, tujuannya untuk kualitas udara Surabaya bagus. Taman ada di surabaya. Seluruh kota akan kita tanami itu," ujar dia.

Risma menuturkan, Bunga Tabebuya yang ditanam di berbagai sudut kota turut meningkatkan kunjungan turis ke Surabaya.

"Kemarin ada yang tanya Tabebuya kapan berbunga, mereka mau datang itu. Mudah-mudahan Agustus ini semakin banyak yang datang," ujar walikota Surabaya dua periode itu.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Taman Ngagel Bakal Ada Jembatan Gantung

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kunjungi Taman Ngagel (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Kebersihan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) terus mengembangkan Taman Ngagel yang berada di sisi selatan Jembatan Hujung Galuh, Jalan Raya Ngagel Surabaya. Selain berencana dilengkapi wisata air perahu, taman seluas 2 hektar itu juga dilengkapi dengan jembatan gantung.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma) mengatakan, pihaknya berencana membangun jembatan gantung untuk menghubungkan Taman Ngagel dengan rumah-rumah warga di sisi sebelah barat sungai Kalimas. 

"Untuk menghubungkan nanti jalan kaki, jadi nanti misalkan warga di sana buka warung, dari sini (pengunjung) bisa nyebrang ke sana,” kata Risma saat meninjau perkembangan pembangunan Taman Ngagel, Sabtu 27 Juli 2019.

Ia menuturkan, selama ini pihaknya membangun sesuatu tidak ingin tanpa kemudian ada dampaknya kepada masyarakat Surabaya. Oleh karena itu, pihaknya bakal berkomunikasi dengan masyarakat di sekitar untuk kemajuan pengembangan taman tersebut. Sehingga pembangunan Taman Ngagel Surabaya ini ke depan diharapkan juga dapat berimbas pada meningkatnya ekonomi masyarakat di sekitar.

"Mungkin mereka (warga) punya usaha apa, karena kalau ndak kan sayang kita investasi tapi masyarakat tidak dapat apa-apa," kata wali kota perempuan pertama di Surabaya ini.

Selanjutnya

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kunjungi Taman Ngagel (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Oleh karena itu, Risma menyebut, Pemkot Surabaya membangun taman tidak hanya sekadar untuk memperbaiki kualitas udara ataupun menyediakan ruang terbuka hijau. Namun, bagaimana taman itu memiliki sesuatu yang unik, sehingga wisatawan atau masyarakat mau berkunjung ke taman tersebut. 

Kemudian taman itu harus dibuat semenarik mungkin, seperti dilengkapi dengan wisata air, jogging track hingga jembatan gantung. Bahkan rencananya, Taman Ngagel ini dibuat dominan dengan tanaman bunga warna kuning.

"Kalau wisata air tidak bisa hanya wisata air, kita harus kembangkan itu, tapi kemudian impactnya juga harus apa. Karena saya tidak mau membuat sesuatu tanpa kemudian ada impactnya ke masyarakat," kata dia.

Selain bakal dilengkapi wisata air dan jembatan gantung, Risma mengaku, jogging track di Taman Ngagel juga bakal terkoneksi hingga sampai ke Jalan Kayoon. Namun, saat ini pihaknya mengaku sedang mengajukan tambahan untuk anggaran pembangunannya. 

"Jogging track dan taman maunya nyambung sampai Kayoon, tergantung uangnya, kita lagi mengajukan ke DPRD untuk tambahan,” tutur dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya