Pembalap Ini Ajak Ngebut Bareng Risma di Sirkuit GBT Surabaya

Pembalap dari Komunitas Brionesia Gresik, Eva Maria Ulfa (22) mengajak ngebut bareng Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) di sirkuit Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur.

diperbarui 27 Jul 2019, 15:20 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2019, 15:20 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Surabaya - Pembalap dari Komunitas Brionesia Gresik, Eva Maria Ulfa (22) mengajak ngebut bareng Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) di sirkuit Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur pada Sabtu (27/7/2019).

Ajakan Eva tersebut untuk mencoba lintasan lurus di sirkuit Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya. Sebelumnya, Risma sempat ragu untuk ikut ngebut bareng pebalap itu. Akan tetapi, semua orang termasuk pejabat pemkot lain, ikut memberi semangat supaya Risma ikut ngebut di sirkuit tersebut.

Eva Maria yang baru setahun belakangan menjadi pembalap mengaku deg-degan menjadi supir balap Wali Kota Surabaya dua periode itu. Ia menuturkan, ketika di garis start itu, Risma kaget karena mobil balapnya sempat menghentak di awal balapan.

"Senang banget tadi sempat ibunya (Risma-red) kaget. Kaget, yak arena sudah dipesenin jangan terlalu cepat. Nah tadi itu mungkin mobilnya kehentak. Begitu. Habis itu, bilang, takut begitu. Senang," ujar Eva, seperti dikutip dari suarasurabaya.net, Sabtu pekan ini.

Risma pun mengaku kaget dan senang. Ini adalah pengalaman pertama Risma ikut balapan lintasan lurus.

"Tak pikir kencang saja. Eh dia lompat. Bukk. Ini lompat. Lompat dia. Wedi (takut-red) aku. Kalau ngepot begini enggak papa. Tadi tiba-tiba lompat dia. Yang itu, aku enggak takut, yang ini kaget aku. Lompat dia," ujar Risma.

Dalam kesempatan sama, Risma juga mengingatkan tujuan dibangunnya sirkuit ini adalah untuk mengurangi balap liar di Surabaya, Jawa Timur. Balap liar di jalanan, menurut Risma sangat berbahaya dan bisa merugikan orang lain. Ia ingin melalui sirkuit ini, muncul banyak bakat baru dalam olahraga balap di Surabaya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Risma Sebut Surabaya Kota Multikultural, Warganya Ramah

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) menuturkan, festival seni lintas budaya atau Surabaya Cross Culture Festival 2019 tidak hanya pertukaran budaya dan promosi wisata saja. Akan tetapi, kegiatan tersebut menumbuhkan persahabatan di antara negara-negara di dunia.

Risma menyampaikan hal tersebut saat penutupan perhelatan tahunan Surabaya Cross Culture International Folk Art Festival (SCCIFAF) 2019 di Taman Surya Balai Kota, Kamis malam 25 Juli 2019.

Risma menggapresiasi kepada para peserta yang turut berpartisipasi dalam SCCFIAF 2019. Selain itu, ia juga mengapresiasi kepada Council of Organizations of Folklore Festivals and Folk Arts (CIOFF) Indonesia yang terus mendukung festival lintas budaya yang digelar sejak 2015 itu.

"Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang paling utama kepada Bapak Said Rahmat dan CIOFF Indonesia yang terus mendukung Festival Seni Tradisional Internasional Lintas Budaya Surabaya sejak 2015," kata Risma, ditulis Jumat, 26 Juli 2019. 

Ia menjelaskan, Surabaya adalah rumah bagi orang-orang dari berbagai etnis dan suku. Hampir semua suku di Indonesia ada di Surabaya. Hal ini karena Surabaya adalah kota pelabuhan tertua di Indonesia. "Orang-orang dari semua wilayah dan banyak negara datang untuk melakukan perdagangan dan banyak kegiatan lainnya di kota ini," ujarnya.

Risma menyebut, Surabaya adalah kota multikultural. Di Surabaya tidak hanya dapat ditemui orang-orang dari berbagai etnis Indonesia, tetapi juga dari negara lain, seperti Arab, Cina, Jepang, Korea, dan India. Bahkan ada beberapa sekolah India yang buka di Surabaya. "Multikulturalisme ini telah menjadikan warga negara kami orang yang toleran dan ramah," tuturnya.

Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini juga menyampaikan, bahwa Festival Lintas Budaya ini diselenggarakan tidak hanya untuk pertukaran budaya dan tujuan promosi pariwisata. Namun, yang paling penting adalah untuk menumbuhkan persahabatan di antara negara-negara dari seluruh dunia.

"Saya harap kunjungan Anda di Surabaya mengesankan dan Anda dapat membawa kesan positif tentang kota dan persahabatan yang lebih kuat dengan negara-negara peserta lainnya," pesannya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya