Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma) menuturkan, pihaknya membangun landasan darurat pesawat di Jalan Lingkar Luar Barat (JLBB) Surabaya, Jawa Timur sebagai langkah antisipasi bila terjadi sesuatu mengingat hanya Bandara Juanda yang jadi penopang transportasi udara.
Risma menuturkan, di suatu kota harus ada cadangan. Hal ini sebagai langkah antisipasi bila ada masalah ke depan. Oleh karena itu, pihaknya membangun landasan darurat pesawat di JLLB Surabaya.
"Saya lihat di Surabaya paling dekat bandara Malang dan Banyuwangi. Malang dan Banyuwangi pesawat besar tidak bisa. Landasan jalan itu panjang lebih dari 5 km. Dan bentuknya agak lurus itu bisa dijadikan landasan pesawat terbang,” ujar Risma, saat ditemui di Gedung SCTV Tower, ditulis Sabtu (10/8/2019).
Advertisement
Baca Juga
Risma menambahkan, bila diperlukan, di jalan tersebut disiapkan dapat menjadi landasan untuk pesawat terbang. Diharapkan pembangunan jalan tersebut selesai 2020.
Terkait Kejaksaan Tinggi Jawa Timur yang membantu selamatkan aset Pemerintah Kota Surabaya senilai Rp 6 triliun, Risma menuturkan, pihaknya akan membangun rumah susun dari aset tersebut. Aset tersebut banyak berupa tanah dan bangunan.
"Sebagian lahan kosong mau bangun rumah susun," kata dia.
Aset tersebut antara lain di Kelurahan Margerejo ada tanah seluas 5.166m2 dan bangunan senilai Rp 53 miliar dan luas 3.437,02m2. Di Kelurahan Karah ada tanah seluas 37.011,49m2 senilai Rp 87 miliar.
Di Kelurahan Wiyung ada tanah seluas 2.550m2 senilai Rp 3 miliar. Kemudian di Jalan Indragiri dengan luas lahan 25.780 m2 senilai Rp 183 miliar. Selanjutnya di Jalan Kenari dengan tanah 2.050,70 m2 senilai Rp 17 miliar dan Desa Ploso, Sidoarjo dengan luas lahan 7 hektare (ha) senilai Rp 26 miliar.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Jalan Lingkar Luar Barat Surabaya Bakal Selesai 2020
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dorong percepatan pembangunan Jalan Luar Lingkar Barat (JLLB) pada 2020. Hal ini untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Surabaya ke depan.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) pun menargetkan pembangunan Jalan Luar Lingkar Barat (JLLB) selesai pada 2020. Risma mengajak para pengembang di Surabaya Barat untuk kembali mengebut jala tersebut hingga selesai sampai perbatasan Surabaya-Gresik.
"Minimal nanti sampai perbatasan Surabaya-Gresik. Tentu saya sangat bersyukur," ujar Risma usai menggelar pertemuan dengan pengembang di ruang kerjanya, seperti dikutip dari suarasurabaya.net, Kamis, 1 Agustus 2019.
Risma menilai, pembangunan JLLB penting dilakukan karena sangat membantu pertumbuhan ekonomi Surabaya ke depan. Berdasarkan data yang diterima, pertumbuhan ekonomi Surabaya hampir 70 persen didukung oleh bidang jasa.
"Makanya, kalau ini ada gangguan jalannya, maka akan berpengaruh juga pada siklus perekonomian," ujar dia.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko), Eri Cahyadi menuturkan, agenda rapat dengan pengembang ini untuk membahas semua tanah JLLB yang masih tersisa dan masih belum dibangun. Harapannya itu segera dibangun supaya JLLB ini segera rampung.
“Jadi, yang tanahnya milik pengembang dan sudah dimasukkan ke fasilitas umum (fasum), kami dorong untuk segera dibangun jalannya,’ tutur dia.
Eri menuturkan, JLLB yang akan dibangun sepanjang 16 kilometer (KM). Lahan sepanjang itu dimiliki oleh dua investor dan sudah bersedia untuk membangunnya.
"Insyaallah sudah dikoordinasikan dengan teman-teman Dinas PU Bina Marga dan Pematusan untuk dibangun," kata dia.
Eri menuturkan, kalau tanah sudah menjadi fasilitas umum dan dihibahkan kepada Pemkot Surabaya, segera dibangun jalan oleh Pemkot Surabaya. Akan tetapi, apabila pihak pengembang ingin membangunkannya, Pemkot Surabaya mengapresiasi.
"Harapannya tahun ini bisa terus dikebut," ujar dia.
Advertisement