BJ Habibie, Pelopor Sekolah Unggulan BPPT di Jombang

SMA Darul Ulum 2 Unggulan BPPT merupakan sekolah hasil dari inisiatori BJ Habibie.

oleh Liputan Enam diperbarui 14 Sep 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2019, 14:00 WIB
[Fimela] BJ. Habibie
BJ. Habibie (Instagram/b.jhabibie)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia kehilangan Presiden ke-3 RI, BJ Habibie, yang merupakan salah satu putra terbaik bangsa pada Rabu, 11 September 2019. Semasa hidupnya, BJ Habibie dikenal sebagai sosok jenius dan terus berupaya mengembangkan teknologi dan pendidikan di Indonesia.

Pendidikan merupakan salah satu pondasi utama dalam membangun bangsa dan negara. Sebagai negara kepulauan yang memiliki jumlah penduduk semakin meningkat setiap tahunnya, diperlukan generasi-generasi mendatang yang dapat membangun Indonesia. 

Dedikasi dalam hal pendidikan tentu dirasa perlu, sebagai wujud peduli terhadap dunia pendidikan, BJ Habibie yang diberi julukan ‘Mr Crack’ pun menginisiatori sekolah yang bernama SMA Darul Ulum 2 Unggulan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Mengutip Antara, sekolah tersebut didirikan agar kalangan pesantren memiliki keseimbangan antara teknologi dan keagamaan atau iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) serta iman dan takwa (imtak). 

Kemudian, bagaimana dengan asal muasal SMA Darul Ulum 2 Unggulan BPPT dapat berdiri? Liputan6.com merangkum dari laman smulandu2-jbg.sch.id mengenai sekolah tersebut.

SMA Darul Ulum 2 Unggulan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang diresmikan pada 1994 ini adalah hasil inisiatori Presiden RI ke-3 BJ Habibie dan Kepala BPPT dengan KH Asad Umar. Pada kala itu BJ Habibie menduduki posisi sebagai Menteri Riset dan Teknologi (Menristek).

Sebelum menjadi sekolah yang menyandang nama SMA Darul Ulum 2 Unggulan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), lebih dulu institusi pendidikan ini bernama SMA Darul Ulum 2. Dalam proses menghadirkan sekolah ini pun tidak begitu mudah, karena butuh perjuangan dari Majelis Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ulum dan dukungan warga setempat.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Sekolah

Ilustrasi Sekolah dan Anak (iStockphoto)
Sebenarnya, seberapa efektif kebijakan Sekolah Ramah Anak untuk Mengurangi Angka Kekerasan yang Terjadi pada si Kecil (iStockphoto)

Pada awalnya, sekolah SMA Darul Ulum 2 berada di Jalan Slamet Riyadi, Jombang, Jawa Timur pada 1979-1994. Setelah itu, terjadi perubahan nama menjadi SMA Darul Ulum 2 Unggulan BPPT. Bangunan sekolahnya dipindahkan ke komplek pondok pesantren Darul Ulum Rejoso, Peterongan, Jombang, Jawa Timur pada rentang waktu 1994-2005.  

Berkat segala prestasi yang diraih oleh SMA Darul Ulum 2 Unggulan BPPT, melalui Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Dikmenum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sekolah ini dipercaya sebagai salah satu sekolah di Indonesia untuk menyelenggarakan Rintisan Sekolah Menengah Atas Bertaraf Internasional (R-SMA-BI).

SMA Darul Ulum 2 Unggulan BPPT Jombang mengembangkan kurikulumnya dengan mengadaptasikan tiga kurikulum. Kurikulum yang diterapkannya yaitu kurikulum Pondok Pesantren, Kurikulum Nasional dan kurikulum Cambridge, tujuannya untuk menerbitkan generasi baru yang unggul dalam Imtaq, Iptek dan Akhlaqul Karimah pada skala Nasional maupun Internasional.

Sekolah ini kembali menorehkan prestasinya, pada 10 Agustus 2010 menyabet sertifikat penjaminan mutu Internasional ISO 9001:2008 tentang manajemen pendidikan bekerjasama dengan Unitet Registrar of System (URS).

URS itu sendiri merupakan salah satu badan inspeksi dan verifikasi yang beroperasi di lebih dari 100 negara di dunia dan mendapat pengakuan dari UKAS Management System atau memperoleh sertifikat terakreditasi dari pemerintah Inggris.

Pada tahun pelajaran 2013/2014, SMA Darul Ulum 2 Unggulan BPPT dipercaya untuk menjadi pilot project pelaksanaan terbatas Kurikulum 2013. Selanjutnya, pada tahun ajaran 2014/2015 sekolah ini ditunjuk untuk melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Computer Based Test (CBT).

 

 

(Wiwin Fitriyani, mahasiswi Universitas Tarumanagara)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya