Pemkab Mojokerto Dorong Sekolah Bekali Siswa Kebudayaan Majapahit

Wakil Bupati Mojokerto, Jawa Timur, Pungkasiadi menuturkan, pembelajaran dan kurikulum muatan lokal dilaksanakan untuk mengenalkan dan mewariskan nilai karakteristik suatu daerah.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Nov 2019, 09:30 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2019, 09:30 WIB
Candi Bajangratu, Mojokerto
Candi Bajangratu, Mojokerto (sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Bupati Mojokerto, Jawa Timur, Pungkasiadi meminta kepada masing-masing sekolah di daerah itu untuk membekali siswanya dengan pelajaran muatan lokal  tentang kebudayaan Majapahit pada kurikulum pendidikannya.

"Kami meminta supaya semua siswa sekolah di Kabupaten Mojokerto dibekali muatan lokal tentang akar kebudayaan Majapahit pada kurikulum pendidikannya," ujar dia, mengutip Antara, Jumat, 15 November 2019.

Ia mengemukakan, budaya Majapahit harus dikenalkan sedini mungkin pada anak usia sekolah, dan wilayahnya juga harus ikut dikenalkan.

"Siswa juga bisa bercerita tentang Majapahit dalam bentuk tulisan. Saya harap ini masuk muatan lokal di kurikulum. Nantinya juga ikut memberi dampak peningkatan wisata dan karya lokal Mojokerto," kata dia.

Ia mengatakan, pembelajaran dan kurikulum muatan lokal sendiri dilaksanakan dalam rangka mengenalkan dan mewariskan nilai karakteristik suatu daerah kepada siswa.

"Selain itu, muatan lokal bermanfaat untuk mengembangkan sumber daya yang ada di suatu daerah, sehingga bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan daerah tersebut," ujarnya.

Jenis muatan lokal pun bermacam-macam, kata dia, mulai bahasa daerah, kesenian daerah, keterampilan dan kerajinan daerah, adat istiadat, dan pengetahuan mengenai berbagai ciri khas lingkungan alam sekitar, serta hal-hal yang dianggap perlu oleh daerah bersangkutan.

Wakil Bupati pada acara ini juga memberikan akses fasilitas umum berupa kendaraan bus, bagi siswa yang ingin berkeliling mengunjungi tempat-tempat wisata di Kabupaten Mojokerto.

"Kendaraan sudah difasilitasi Sekretariat Daerah. Bisa digunakan berkeliling di wisata-wisata Kabupaten Mojokerto. Sampaikan (surat ijin) ke Bagian Umum Sekretariat Daerah. Para siswa dan para guru, bisa menjelajah berbagai destinasi seperti Petirtaan Jolotundo, pemandian air panas dan wisata lainnya," ujar dia.

Usai memberi arahan, dirinya melihat stand-stand pameran buku, dan membubuhkan tanda tangan komitmen bersama membumikan literasi di dampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Mustain, Kepala Dinas Pendidikan Zainul Arifin, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Ustadzi Rois serta OPD lainnya.  

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Pemkab Mojokerto Siap Bantu Sekolah Kenalkan Wisata Daerah kepada Para Siswa

Ritual Ruwat Sumber Mata Air Jolotundo Trawas Mojokerto
33 perawan di Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur bejalan kaki sejauh tiga kilometer menuju situs petirtaan Jolotundo, di tangan masing-masing menggenggam erat kendi berisi air suci. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto mengingatkan kepala sekolah untuk mengenalkan wisata daerah kepada para siswa. Pemkab Mojokerto pun siap memfasilitasi. Diharapkan pengenalan potensi wisata yang ada di daerah menjadi program edukasi wajib bagi pelajar.

"Saya selalu pesan bahwa wisata harus dikenal dulu di kalangan sendiri. Anak-anak juga harus kenal dengan potensi daerahnya. Kalau bisa ini jadi program wajib di sekolah," ujar Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi saat sarasehan promosi wisata untuk dunia edukasi yang dihadiri kepala sekolah TK, SD, dan SMP se-Kabupaten Mojokerto, yang diadakan Disparpora Kabupaten Mojokerto, di Ubalan Waterpark Pacet, Rabu 28 Agustus 2019, melansir Antara.

Pemkab Mojokerto pun siap fasilitasi sekolah untuk mengenalkan potensi wisata daerah. "Kami ada dua unit bus sebagai akomodasi yang bisa dimanfaatkan," tutur dia.

Dalam kesempatan itu, pihaknya juga membahas beberapa wisata andalan Kabupaten Mokokerto yang layak dikunjungi dan dipromosikan seperti Petirtaan Jolotundo, Kampung Organik Brenjonk, Taman Ghanjaran, dan Padusan.

Dia menuturkan, tiap lokasi wisata punya keunikannya masing-masing. "Ada histori dan sisi edukasi di dalamnya. Mulai sejarah, kebudayaan, religi, eduwisata berbasis alam, dan banyak opsi lagi," tutur dia.

Ditambah Kabupaten Mojokerto punya banyak kesempatan emas, mempromosikan wisata di kegiatan-kegiatan besar. "Kebetulan tanggal 29 Agustus, saya dan rombongan akan presentasi di Jakarta tentang kebudayaan dan kearifan lokal Majapahit. Baik benda, maupun non benda. Saya minta doa agar kebudayaan kita khususnya Majapahit, makin dikenal baik nasional maupun internasional," tutur dia.

Tak lupa dirinya berpromosi kegiatan budaya Kabupaten Mojokerto yang akan digelar sebentar lagi, di antaranya Ruwat Agung Nuswantoro, yang difokuskan di dua lokasi yakni Trowulan dan Troloyo. "Kegiatan tersebut rencananya digelar selama dua hari di Pendopo Agung, dan dua hari lagi di Troloyo," tutur dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya