Liputan6.com, Surabaya - Mengikuti ajang kompetisi dan berhasil meraih juara menjadi impian bagi setiap mahasiswa. Kerja keras, pengorbanan waktu dan tenaga, adalah hal mutlak yang harus dibayar dalam mengikuti suatu ajang kompetisi.
Begitu pula dengan apa yang dilakukan oleh para srikandi Fakultas Hukum Universitas Airlangga (FH UNAIR). Persiapan selama kurang lebih satu bulan penuh untuk mengikuti kompetisi debat nasional di Universitas Negeri Semarang (Unnes) akhirnya berbuah manis.
Dengan digawangi oleh Shevierra Danmadiyah sebagai ketua sekaligus sebagai speaker bersama dengan Elma Putri Tambun, Anneta Cornelia Budianto, dan Cindy Cendhani, Noering Ratu Fatheha Fauziah Sejati, Jihan Nahdah Rachmahdani sebagai tim riset, mereka berhasil mengalahkan 12 tim dari perguruan tinggi di Seluruh Indonesia dengan menyabet juara I.
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, Shevierra Danmadiyah sebagai salah satu deegasi juga bermasil mendapatkan predikat sebagai pembicara terbaik dalam ajang bergengsi tersebut.
Perlombaan yang digelar di Universitas Negeri Semarang pada 11-13 November 2019 itu memberikan kenangan tersendiri bagi para delegasi yang keseluruhan anggotanya adalah perempuan.
Cindy Cendhani salah satu dari delegasi mengungkapkan, ia dan tim mempersiapkan mosi debat tersebut kurang lebih selama satu bulan. Hal ini karena banyak kegiatan lain, salah satunya adalah kegiatan ujian tengah semester dan ada beberapa delegasi yang mengikuti study visit ke Malaysia selama satu minggu.
"Kira-kira kami persiapannya sekitar satu bulanan, soalnya kepotong sama UTS dan kegiatan-kegiatan kampus yang lain, seperti saya dan ada beberapa teman delegasi yang ikut study visit ke Malaysia selama seminggu sebelum lomba,” ungkap Cindy, Minggu, 17 November 2019.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Selanjutnya
Cindy juga menuturkan, dia dan tim sedikit mengalami kesulitan di mosi lomba. Sebab, dalam kompetisi itu ada mosi yang menurut dia baru yaitu tentang "Pengadaan Tax Amnesty Guna Perealisasian Bagi Wajib Pajak di Era Perkembangan Industri". Untuk itu, ia dan tim banyak berkonsultasi dengan dosen FH UNAIR hingga berhasil mendapatkan juara.
"Kami sedikit mengalami kesulitan di mosi yang tax amnesty itu, jadi kami banyak konsultasi ke dosen FH. Alhamdulillah banyak dosen yang memberikan masukan dan membantu kami hingga kami bisa mendapat juara ini karena berhasil mengalahkan UI dan UNS. Kebetulan memang saat itu kami satu pool dengan UI dan UNS,” tuturnya.
Cindy berharap, pada tahun berikutnya, FH UNAIR bisa mempertahankan gelar juara dengan predikat juara bertahan. “Harapannya, semoga tahun depan FH UNAIR bisa ikut lomba ini lagi, dan mempertahankan gelar juara kembali,” pungkasnya.
Advertisement