7 Jurus Pemkot Surabaya Atasi Banjir

Berbagai upaya dilakukan pemerintah kota Surabaya untuk mengatasi banjir. Apa sajakah itu?

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Jan 2020, 08:00 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2020, 08:00 WIB
(Foto: Dok Humas Pemkot Surabaya)
Tugu Pahlawan Merah Putih di Surabaya, Jawa Timur. (Foto: Dok Humas Pemkot Surabaya)

Liputan6.com, Jakarta - Musim hujan pun tiba. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi, puncak musim hujan di Indonesia akan terjadi pada Februari 2020.

“Aliran udara dari Asia melalui Samudera Pasifik sampai Maret. Tetapi aktivitas curah hujan yang diakibatkan itu mulai meningkat pada Januari dan puncak musim hujan pada Februari. Mulai akhir Januari masuk Februari hingga awal Maret,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, seperti dikutip dari Antara, Jumat (10/1/2020).

Ia menuturkan, curah hujan pada Februari secara akumulasi selama satu bulan adalah yang tertinggi dibandingkan dengan bulan lainnya. Ia juga prediksi hujan tidak selalu terjadi setiap hari dan tidak dengan curah hujan dengan intensitas sama.

Pemerintah Kota Surabaya (Pemkot Surabaya) pun berupaya mengatasi banjir. Bahkan Pemerintah Kota Surabaya pun menggelar pertemuan tiga pilar untuk antisipasi potensi cuaca ekstrem. Pertemuan tiga pilar itu bersama jajaran kepolisian dan TNI pada Selasa 7 Januari 2020.

Pertemuan itu juga dihadiri camat, lurah, jajaran Koramil dan Polsek se-Kota Surabaya. Hadir pula beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya.

Selama masa kepemimpinan Risma, berbagai upaya telah dilakukan Pemkot Surabaya untuk atasi banjir. Upaya antisipasi terus dilakukan hingga kini. Adapun sejumlah upaya yang telah dilakukan antara lain:

1. Pembangunan saluran air

Pembangunan saluran air ini termasuk box culvert yang dilakukan di hampir semua wilayah di Surabaya. Hingga kini sudah mencapai 293,87 KM. Saluran air ini terus disambungkan hingga hilirnya ke laut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Pembangunan Waduk

(Foto: Dok Humas Pemkot Surabaya)
Tugu Pahlawan Merah Putih di Surabaya, Jawa Timur. (Foto: Dok Humas Pemkot Surabaya)

2.Pengerukan sungai dan saluran

Hingga kini sudah 2.865.002 m3 terkait pengerukan sungai dan saluran. Hasil dari pengerukan rutin tersebut dimanfaatkan untuk membangun lapangan, taman, makam, boezem, sekolah, rusun, pasar dan berbagai fasilitas pemerintahan lainnya. Pengerukan ini menghemat anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) sekitar Rp 13-Rp 75 miliar per tahun.

3. Revitalisasi

Pemkot Surabaya merevitalisasi brandgang dengan pengerukan, rehabilitasi dan pelarangan membangun gedung di atasnya.

4. Pembangunan waduk

Pembangunan waduk yang sampai saat ini sudah ada 72 bozem dengan luas 1.446.925 m2 dan volume 6.008.139 m3.

Tambah Rumah Pompa

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) bersama Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho mengecek rumah pompa Sumber Rejo pada Senin, 6 Januari 2020. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

5. Tambah Rumah Pompa

Pemkot Surabaya juga memperbanyak rumah pompa dan menambah kapasitas pompa. Hingga saat ini ada 59 rumah pompa yang tersebar di berbagai lokasi di Surabaya. Setiap rumah pompa itu memiliki beberapa pompa air dengan kapasitas yang bermacam-macam.

Khusus pompa banjir berkapasitas 1-5 meter kubik per detik sudah ada 204 unit. Sedangkan pompa sludge berkapasitas 0,25 meter kubik per detik ada 66 unit.

6. Bangun Tanggul

Untuk mencegah banjir rob yang diakibatkan oleh air laut yang pasang, Pemkot Surabaya membangun Tanggul Kali Lamong yang panjangnya 8 kilometer lebih. Selain itu, pintu air yang berbatasan dengan laut juga ditinggikan dan diperbaiki sehingga dipastikan ketika air laut pasang tidak masuk ke daratan.

7. Menambah Ruang Terbuka Hijau

Pemkot Surabaya memperbanyak ruang terbuka hijau dan pohon-pohon di semua wilayah Surabaya untuk menyerap air lebih banyak. Hingga saat ini, jumlah total luasan ruang terbuka hijau (RTH) di Surabaya 7.290,53 hektar atau sama dengan 21,79 persen dari luas wilayah Surabaya.

Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara menuturkan, berbagai upaya itu tidak cukup. Namun, Pemkot Surabaya ke depan masih akan terus menambah saluran air, menyelesaikan beberapa proyek box culvert yang sebelum selesai.

Selain itu, ruang terbuka hijau akan terus ditambahkan dan pengerukan saluran dan sungai akan terus menjadi aktivitas rutin ke depan.

"Pemkot Surabaya juga berencana membangun pompa air di 18 titik di Surabaya dan berencana menambah kapasitas pompanya sehingga proses ini akan terus berlanjut hingga Surabaya terbebas dari banjir," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya