Unesa Tetap Pantau Mahasiswa Penerima Beasiswa di Wuhan

Humas Unesa, Vinda Maya menyampaikan perkembangan terbaru terkait kondisi mahasiswa Unesa penerima beasiswa yang berada di Wuhan.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 26 Jan 2020, 15:32 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2020, 15:32 WIB
Situasi Wuhan Saat Diisolasi Akibat Virus Corona
Pekerja menyemprot tempat sampah di luar Stasiun Kereta Api Hankou yang ditutup di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (23/1/2020). Pemerintah China mengisolasi Kota Wuhan yang berpenduduk sekitar 11 juta jiwa untuk menahan penyebaran virus corona. (Chinatopix via AP)

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah China mengisolasi Wuhan, seiring kota yang dianggap pusat wabah virus corona baru. Kebijakan pemerintah China tersebut berdampak terhadap aktivitas mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang menerima beasiswa di Wuhan, China.

Humas Unesa, Vinda Maya menyampaikan perkembangan terbaru terkait kondisi 12 mahasiswanya yang berada di Wuhan. Dia menuturkan, Kantor Urusan Internasional (KUI) Unesa terus berkomunikasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk mengetahui perkembangan terbaru dan kondisi mahasiswa Unesa di Wuhan.

"Hari ini tidak ada perayaan Imlek di Wuhan. Dan tidak boleh keluar sama sekali dari dormitory yang diisolasi. Demi keselamatan dan keamanan kesehatan mereka," tutur Vinda, Minggu (26/1/2020).

Vinda menuturkan, 12 mahasiswi tersebut merupakan mahasiswa beasiswa Pusat Bahasa Mandarin Unesa (Confucius Institute) dengan rincian yaitu, empat orang beasiswa 1 semester, empat orang beasiswa 1 tahun, satu  orang beasiswa full S2 dan beasiswa pemerintah China ada tiga semuanya adalah beasiswa S2.

"Jadi total ada 12 orang penerima beasiswa, kesemuanya di universitas yang sama yaitu di Central China Normal University, Wuhan," kata dia.

"Total 12 mahasiswa Unesa di sana. Menunggu aman dulu, tidak boleh keluar, akses transportasi ditutup semua," Vinda menambahkan. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Rektor: Mahasiswa Unesa di Wuhan dalam Kondisi Sehat

Sebelumnya, China mengisolasi Wuhan imbas kota yang dianggap pusat wabah Virus Corona baru. Hal ini berdampak terhadap aktivitas mahasiswa Indonesia di Wuhan, termasuk mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang menerima beasiswa Pusat Bahasa Mandari Unesa (Confucius Institute).

Mahasiswa Unesa penerima beasiswa Pusat Bahasa Mandarin (Confucius Institute) ada 12 mahasiswa antara lain empat orang penerima beasiswa satu semester, empat orang penerima beasiswa satu tahun, tiga orang penerima beasiswa full S2. 

Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Prof Dr Nurhasan memastikan kondisi mahasiswa Unesa  tersebut dalam keadaan sehat. Selain itu, sudah ada penanganan tersendiri dari kampus kepada mahasiswa Unesa penerima beasiswa Confucius Institute tersebut.

“Mereka kondisinya alhamdullilah sehat, sekarang yang masih stay di Wuhan ada sembilan orang karena memang sudah ada penanganan tersendiri dari kampus kepada mahasiswanya, khususnya juga mahasiswa asing. Ada pengukur suhu di setiap asrama, dan ada cek khusus setiap malam,” ujar Nurhasan, lewat keterangan tertulis, Jumat (24/1/2020).

Ia menambahkan, ada juga pendamping untuk setiap lantai pada tiap dormitory sehingga sudah cukup menjaga meski kenyamanan berkurang. "Tapi alhamdulilah menurut teman-teman PPI di sana mahasiswa Indonesia semua sehat," ujar dia.

Nurhasan menuturkan, pihaknya selalu berkoordinasi dan berkomunikasi dengan mahasiswa di sana untuk memastikan kondisi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya