Liputan6.com, Jakarta - Kabar duka datang dari Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH Salahuddin Wahid atau lebih dikenal Gus Sholah tutup usia pada Minggu, 2 Februari 2020.
Ketua Umum Kadin Surabaya, Ali Affandi pun menyampaikan duka cita atas meninggalnya ulama yang akrab disapa Gus Sholah. Ali menuturkan, sosok Gus Sholah sebagai guru bangsa. Selain itu, ia menilai Gus Sholah sebagai king maker dan tokoh politik yang mengayomi semua pihak.
"Beliau memiliki kader-kader yang menjadi tokoh nasional, salah satunya ibu Khofifah," ujar Ali saat dihubungi Liputan6.com, Senin (3/2/2020).
Advertisement
Baca Juga
Ali mengatakan, dirinya bertemu Gus Sholah di Gedung Grahadi saat acara tasyakuran Khofifah Indar Parawansa. Ia pun mendapatkan nasihat-nasihat dari Gus Sholah. Sejumlah nasihat yang didapatkannya untuk jujur sabar, berakhlaq dan selalu takdzim kepada orangtua dan guru.
Mengutip Antara, tokoh penting Nahdlatul Ulama, Gus Sholah tutup usia usai sempat kritis dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta, pukul 20.55 WIB, Minggu, 2 Februari 2020.
Dari laman media sosial putra Gus Sholah, Irfan Wahid (Ipang Wahid) meminta permohonan maaf dari almarhum ayahnya jika ada kesalahan.
Gus Sholah adalah adik kandung dari Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Ia juga pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur. Gus Sholah lahir di Jombang, 11 September 1942 dan menghembuskan nafas terakhir pada usia 77 tahun.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gus Sholah Tutup Usia
Sebelumnya, kabar duka datang dari Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, KH Salahuddin Wahid. Pria yang akrab disapa Gus Sholah ini meninggal dunia di RS Harapan Kita, Jakarta.
"Gus Sholah baru saja wafat, pada pukul 20:55. Mohon dimaafkan seluruh kesalahan. Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fuanhu...," tulis sepupu dari Gus Sholah, Irfan Wahid dalam akun twitternya, Minggu, 2 Februari 2020.
Ipang Wahid menjelaskan, kesehatan Gus Sholah menurun sejak dua minggu lalu. Saat itu, Gus Sholah mengalami gangguan di organ jantung.
"Ada keluhan ritme jantung yang tidak beraturan," ujar dia.
Tim dokter yang merawat Gus Sholahmelakukan ablasi atau operasi untuk mengatasi gangguan irama jantung atau aritmia dengan menggunakan kateter yang dimasukkan ke dalam ruang dalam jantung
"Dilakukanlah ablasi semacam kateter untuk mengisolir elektromagnetik liar," ucap Irfan.
Dia mengatakan, tindakan yang dilakukan tim dokter berjalan lancar.
"Alhamdulillah sukses. Balik ke rumah beberapa hari kemudian lemas," ujar dia.
Dia menambahkan, kondisi kesehatan Gus Sholah mulai menurun drastis pada Jumat, 31 Januari 2020 kemarin.
"Jumat kemarin, Bapak drop banget. Sampai sekarang masih di RS," ujar dia tanpa menyebutkan nama rumah sakitnya.
Â
Advertisement