Liputan6.com, Jakarta - DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya menggerakkan jaringan PDI perjuangan mulai anggota DPRD hingga anggota di bawah menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Surabaya 2020.
Ketua DPC PDIP Surabaya, Adi Sutarwijino menuturkan, PDIP Surabaya konsolidasi organisasi hingga level anak ranting atau setingkat RW dan mengadvokasi kebutuhan atau persoalan rakyat terkait urusan pembangunan.
"Kami gerakkan jaringan PDI Perjuangan, mulai anggota DPRD hingga level pengurus, kader dan anggota di bawah. Kader-kader PDI Perjuangan harus mendampingi rakyat, dalam banyak urusan," ujar dia, seperti dikutip dari Antara, Jumat (7/2/2020).
Advertisement
Baca Juga
Adi menuturkan, PDI Perjuangan sebenarnya telah menerapkan pola advokasi pembangunan di masyarakat cukup lama atau bertahun tahun dan tidak hanya menjelang Pilkada Surabaya 2020.
"Salah satu alasan, mengapa rakyat memilih PDI Perjuangan dalam Pemilu lalu, karena kami sering membantu persoalan warga di lapangan," kata Adi.
Adi menuturkan, kehadiran kader PDI Perjuangan harus dirasakan rakyat, dan berefek nyata bagi pemecahan persoalan di masyarakat serta membuat rakyat merasa tidak sendirian.
Ia menuturkan, kader dan pengurus PDIP bisa hadir dalam rapat-rapat warga di kampung dan perumahan, membantu merumuskan kepentingan warga serta membantu penyusunan dokumen-dokumen pembangunan kampung.
Bahkan, lanjut dia, PDIP Surabaya juga menyalurkan rumusan-rumusan pembangunan dari warga ke pihak-pihak pemangku kewenangan, yang bisa mengeksekusi problem pembangunan warga di perkampungan dan pemukiman.
"Dengan demikian, rakyat merasa dibela, diperjuangkan dan diartikulasikan kepentingannya. Ketika PDI Perjuangan punya kegiatan besar seperti Pilkada atau Pemilu, otomatis rakyat akan bekerja sukarela membantu PDI Perjuangan," kata Adi Sutarwijono.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Bersinergi
Adi yang juga Ketua DPRD Kota Surabaya ini mengutip kembali pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, yang mengajarkan kader-kadernya untuk "tertawa dan menangis bersama rakyat".
"Kami terus bersinergi dengan pemerintahan di Kota Surabaya, yang dipimpin Wali Kota Bu Risma, kader PDI Perjuangan. Kehadiran PDI Perjuangan membuat akses rakyat dalam urusan pembangunan kota semakin kuat dan nyata," kata Adi.
Ia menyatakan sudah 18 tahun Kota Surabaya dipimpin kader PDI Perjuangan, dimulai Wali Kota Bambang DH yang memimpin Kota Pahlawan sejak 2002, kemudian menang Pilkada langsung 2005 sampai 2010.
Pada Pilkada 2010, kepemimpinan PDI Perjuangan dilanjutkan Wali Kota Tri Rismaharini, kemudian Risma menang kedua kali dalam Pilkada 2015. Masa jabatan Wali Kota Risma berakhir Februari 2021.
Advertisement