Pemkot Surabaya Bantu Masker hingga Baju Pelindung untuk RS Unair

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita menuturkan, Pemkot Surabaya menyerahkan bantuan APD kepada RS Unair.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Mar 2020, 00:30 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2020, 00:30 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Balai Kota Surabaya (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mendukung Rumah Sakit Universitas Airlangga (Unair) untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Salah satu dengan memberikan alat pelindung diri (APD) kepada rumah sakit (RS) yang menjadi pusat penanganan virus corona Covid-19. APD yang diberikan kepada RS Universitas Airlangga ini terdiri dari masker hingga baju pelindung.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita menuturkan, Pemkot Surabaya menyerahkan bantuan APD kepada RS Unair. Bantuan itu berdasarkan surat permohonan bantuan yang dikirimkan pihak RS Unair kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma).

"Jadi, pihak rumah sakit Unair mengirimkan surat permohonan bantuan APD kepada wali kota, dan hari ini kita tindaklajuti penyerahan yang diminta itu,” kata Feny-sapaan Febria Rachmanita, seperti dikutip dari surabaya.go.id, ditulis Sabtu, 14 Maret 2020.

Menurut Feny, dalam surat permohonan bantuan itu, mereka memohon untuk dibantu beberapa APD, salah satunya Gown Cover All, Masker N95, Surgical Masker, dan Kacamata goggle. Hari ini, pemkot menyerahkan bantuan Gown Cover All sebanyak 50 set, Masker N 95 sebanyak 50 buah, Surgical Masker sebanyak 2.500 lembar, dan Kacamata goggle sebanyak 25 buah. “Bantuan ini sesuai dengan permintaan mereka,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan fungsi-fungsi dari APD tersebut. Gown cover all adalah baju pelindung untuk mencegah masuknya kuman dan virus, Masker N95 adalah masker yang menutup hidung dan mulut yang berfungsi untuk menyaring kuman, virus dan partikel debu.

Sedangkan surgical masker adalah masker penutup hidung dan mulut yang berfungsi menyaring percikan air liur atau dahak yang dikeluarkan oleh pasien, dan kacamata goggle adalah kacamata yang melindungi mata dari debu dan bahan kimia cair.

"Alat-alat ini memang sangat berfungsi dalam mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 ini. Apalagi RS Unair merupakan pusat penanganan virus corona ini,” kata dia.

Oleh karena itu, Feny kembali mengingatkan apa yang disampaikan Wali Kota Surabaya Risma beberapa waktu lalu. Saat itu, Wali Kota Risma menuturkan, warga yang baru pulang dari luar negeri untuk segera memeriksakan dirinya ke RS Unair, karena barangkali terjangkit virus corona itu.

"Sekali lagi kami mengingatkan dan meminta warga untuk memeriksakan kondisi tubuhnya ke RS Unair apabila ada gejala-gejala seperti virus corona. Apalagi pemeriksanaanya sudah gratis seperti yang disampaikan Bu Wali beberapa waktu lalu,” kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Warga Diimbau Tetap Tenang

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Balai Kota Surabaya (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya Febria juga mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak panik. Ia menuturkan, virus tersebut dapat dilawan dan dicegah dengan pola hidup yang sehat. Bahkan virus ini bisa disembuhkan.

"Pemkot Surabaya serius, siap dan mampu menangani. Jika warga ada yang ingin bertanya terkait virus itu dapat menghubungi Dr Ponco 081217905673. Lawan COVID-19 karena virus ini bisa disembuhkan,” kata Feny sapaan akrab Febria Rachmanita, Senin, 9 Maret 2020. 

Apalagi, kata Febria, saat ini hampir semua ruang publik di Surabaya terdapat alat untuk test suhu tubuh. Di antaranya, Mal Pelayanan  Publik Siola, Balai Kota Surabaya, Kantor Pemkot Jalan Jimerto dan terminal-terminal yang ada di Surabaya. Bahkan, di Bus Suroboyo pun juga sudah ada alatnya. 

“Bila ditemukan suhu tubuh lebih dari 38 derajat, disarankan berobat ke puskesmas dan akan dilakukan anamnesa (pemeriksaan awal) sesuai protap,” ujar dia. 

Selain itu, pihaknya juga memastikan terus berupaya dengan berbagai cara agar masyarakat terhindar dari Covid-19. Mulai dari sosialisasi Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), etika batuk sampai imbauan warga menjaga daya tahan tubuh. Oleh karena itu, pemkot melakukan sosialisasi di segala lini. 

“Kami melakukan penyuluhan di berbagai tempat. Diantaranya, Car Free Day (CFD) Tunjungan, CFD Darmo, CFD Taman Bungkul, sekolah, kecamatan, kelurahan, PKK, Posyandu, apartemen, Saka Bakti Husada (Pramuka) , perkantoran hingga Pasar,” urainya. 

Bahkan, Feny menyatakan, pihaknya juga membagikan masker di setiap kelurahan dan cairan desinfectan di gedung pelayanan publik. Terlebih, pihak puskesmas juga terus memantau masyarakat terutama warga yang baru datang dari berpergian ke negara yang terjangkit. Pemantauan itu dilakukan selama masa inkubasi (14 hari). Bahkan, Rumah Sakit Soewandhi dan BDH  (Bakti Dharma Husada) pun juga sudah siap ruang triase khusus untuk suspect COVID -19. 

“Ada juga di ruang publik lainnya seperti di taman dan terminal. Kami juga berkoordinasi dengan lintas sektor, yakni Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Surabaya,” ungkap dia. 

Tak hanya itu, untuk mencegah COVID-19, pemkot juga memasang wastafel portable di puluhan titik Kota Surabaya. Semua itu dilakukan agar warga dapat menjaga pola hidup sehat. Terutama cuci tangan sesering mungkin dan menjaga hidup pola hidup seimbang. “Jaga stamina tubuh dengan makanan bergizi. Cuci tangan dengan sabun. Terakhir, gunakan masker apabila sakit,” pungkas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya