Risma Minta Penumpang Pesawat Mandi Sebelum Tinggalkan Bandara Juanda

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita, imbauan kepada pengelola bandara agar mengarahkan setiap penumpang turun dari pesawat untuk mandi agar meminimalkan penularan Corona COVID-19.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 17 Apr 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2020, 17:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Koordinator Protokol Kesehatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) mengirim surat edaran kepada pihak pengelola transportasi Bandara Internasional Juanda.

Surat tertanggal 7 April 2020 tersebut, berisi tentang permohonan bantuan kepada pihak pengelola agar mengarahkan setiap penumpang yang turun dari pesawat untuk membersihkan diri dengan mandi dan ganti pakaian sebelum meninggalkan area Bandara Juanda.

Koordinator Protokol Kesehatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita membenarkan hal tersebut. Dia menuturkan, upaya ini dilakukan untuk meminimalkan penularan Covid-19 di Kota Pahlawan.

"Jadi untuk meminimalkan penularan (Covid-19). Kita tidak tahu, dia dari luar kota, dia dari daerah terjangkit, atau dari luar negeri," kata Feny sapaan lekatnya, Jumat (17/4/2020).

Di samping itu, pihaknya juga berharap kepada seluruh masyarakat untuk sementara waktu menunda perjalanannya ke Surabaya. Penerapan physical distancing atau jaga jarak fisik dengan tetap berada di rumah menjadi salah satu cara agar terhindar dari virus tersebut.

"Di dalam pandemi ini, sebaiknya ya tidak perlu datang ke Surabaya dulu. Kita sama-sama menjaga stay di rumah, kalau tidak sangat penting," ujar dia.

Namun demikian, kata Feny, yang terjadi sekarang adalah banyak warga dari luar daerah datang ke Surabaya. Sehingga Wali Kota Risma kemudian membuat surat edaran tersebut. "Kenapa ada edaran wali kota seperti itu? Karena memang kita menjaga Surabaya supaya bebas dari Covid-19," ungkapnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Berlaku untuk Penumpang Kapal hingga Kereta Api

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya ini menilai, tingginya kasus Covid-19 di Kota Pahlawan ini disebabkan karena banyaknya penularan yang terjadi dari luar Surabaya atau luar daerah.

"Kalau melihat cluster, banyak penularan-penularan dari luar kota, kemudian banyak yang dari luar negeri. Karena itu, kenapa harus mandi, kemudian kenapa harus cuci tangan, ya supaya semua bersih dari virus itu," terangnya.

Feny menuturkan, virus yang menempel di bagian luar tubuh seperti pakaian atau rambut, bisa hilang jika terkena sabun atau sampo. Sehingga kemudian Wali Kota Risma membuat surat edaran berupa imbauan kepada pengelola transportasi agar mengarahkan penumpang yang baru turun supaya membersihkan badan. 

Oleh karena itu, pihaknya juga berharap otoritas terkait bisa mendukung hal itu. "Supaya Surabaya juga bebas dari Covid-19. Jadi memang wajib (mandi, cuci tangan) supaya hilang virusnya," tuturnya.

Surat edaran Wali Kota Risma berupa imbauan itu, tak hanya berlaku bagi para penumpang pesawat yang baru turun di bandara. Namun, bagi penumpang kapal, kereta api, maupun bus, juga diharapkan mengikuti anjuran menjaga kebersihan badan. Upaya ini semata-mata untuk melindungi satu sama lain dari penyebaran COVID-19. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya