Liputan6.com, Surabaya - Sejumlah takmir masjid di kawasan Rungkut Mapan Surabaya membagikan 700 paket nasi bungkus untuk makan siang pengemudi ojol, tukang becak dan pekerja lepas menjelang penerapan PSBB di Surabaya Raya, Rabu, 22 April 2020.
Takmir Masjid Ash Shobirin, Muh Molik Latief menyampaikan, sejak pandemi COVID-19 terjadi dan pemerintah menetapkan sebagai darurat pandemik COVID-19, berhenti kegiatan keagamaan di masjid seperti tidak ada salat berjamaah dan salat Jumat.Â
"Sebagai gantinya, kami menggelar kegiatan sosial dengan membagikan 700 paket makan siang gratis setiap harinya," tutur dia, Surabaya.Â
Advertisement
Baca Juga
Dia berharap, dengan pembagian makan siang gratis ini bisa membantu mengurangi beban para pengemudi ojol, tukang becak dan pekerja lepas.
"Bagi-bagi makan gratis ini akan terus dilakukan hingga wabah COVID-19 berakhir. Saat bulan puasa Ramadan nanti akan diganti dengan pembagian makanan menjelang berbuka," kata dia.
Sementara itu, salah satu pengemudi ojol, Widodo mengaku sangat senang dapat sedikit meringankan pengeluaran hariannya. "Selama pandemi ini, pendapatan saya sebagai tukang ojol menurun drastis," ujar dia.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Unusa Bagikan Masker
Sebelumnya, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) Peduli bersama Jurnalis Sahabat Pendidikan (JSP) Kota Surabaya membagikan 1.000 masker dan bingkisan kepada pengendara kendaraan sepeda bermotor serta masyarakat sekitar.
Pembagian itu dilakukan di traffic light Jalan Darmo Surabaya (Depan Masjid Al Falah Surabaya), menjelang penerapan Pembatasan sosial berskala Besar (PSBB) Surabaya Raya (Surabaya, Sidoarjo dan Gresik).Â
Ketua UNUSA Peduli, Mohammad Ghofirin mengungkapkan, sesuai dengan rekomendasi dari WHO, semua harus menggunakan masker. Masker penting digunakan semua orang saat berada di luar rumah karena banyak sekali ancaman terpapar virus Sars-CoV-2 yang sebabkan COVID-19.
"Menggunakan masker di tempat umum menjadi salah satu cara yang diyakini dapat mengurangi risiko penularan virus corona yang telah menewaskan puluhan ribu orang di berbagai negara," ungkapnya.Â
Ghofirin menambahkan, kegiatan ini merupakan bentuk konkret kepedulian UNUSA terhadap pencegahan COVID-19. Sebelum kegiatan ini, UNUSA telah menggalang dana untuk dibagikan kepada masyarakat, selain itu UNUSA juga bekerja sama dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Provinsi Jatim.Â
"Kemarin, UNUSA telah kerja sama dengan BPBD Jatim membagikan ribuan masker ke beberapa pondok pesantren," tambahnya.
Pria yang juga sebagai dosen S1 Akuntansi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya ini mengungkapkan, masker yang digunakan masyarakat tak harus masker medis atau masker bedah, melainkan dapat memakai masker kain. Adapun masker bedah atau masker N95 wajib dikenakan para tenaga kesehatan.Â
"Inilah salah satu alasannya kenapa UNUSA membagikan masker kain kepada masyarakat. Karena masker kain dapat dicuci dan dipakai kembali. Dalam kegiatan ini, selain membagikan masker, UNUSA Peduli dan JSP Kota Surabaya membagikan 100 bingkisan kepada masyarakat," ungkapnya.
Â
Advertisement