Pelaksanaan PSBB Surabaya Raya Bakal Lebih Tegas, Apa Saja Tindakannya?

Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono mengungkapkan Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) saat PSBB ternyata tidak berkurang banyak jika dibandingkan dengan sebelum PSBB.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 02 Mei 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2020, 12:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Konferensi pers perkembangan kasus virus corona baru yang memicu COVID-19 di Gedung Grahadi, Jumat (24/4/2020) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Forkopimda Jatim dan Surabaya, Sidoarjo serta Gresik menggelar rapat evaluasi mengenai penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Surabaya Raya yang sudah memasuki hari keempat, mulai Selasa, 28 April 2020-Jumat, 1 Mei 2020.

Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono mengungkapkan Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) saat PSBB ternyata tidak berkurang banyak jika dibandingkan dengan sebelum PSBB. Ini berarti kunjungan dan mobilisasi masyarakat di Surabaya Raya masih tinggi.

"Keputusan dari rapat tadi, kita akan sedikit lebih represif. Yang berboncengan diturunkan di situ, yang tidak pakai masker dikembalikan, yang kendaraan roda empat penumpangnya satu baris harus satu orang," kata Heru di Gedung Negara Grahadi, Jumat malam, 1 Mei 2020.

Pria yang juga menjadi Sekretaris Gugus Tugas (Gugas) Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur ini mengatakan, apabila di titik pemeriksaan ditemukan pengguna jalan yang temperatur tubuhnya di atas rata-rata, orang tersebut akan langsung dilarikan ke rumah sakit rujukan terdekat.

"Dokter Kohar (Ketua Rumpun Tracing Gugas Covid-19 Jatim) sudah koordinasi dengan kabupaten kota untuk membawa pengguna jalan yang temperaturnya tinggi ke rumah sakit terdekat," kata Heru. 

"Di Surabaya langsung ke RSJ Menur, yang Sidoarjo dan Gresik juga begitu, diantar oleh yang bertanggungjawab masing-masing kabupaten kota," Heru menambahkan. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Sejumlah Pasar Bakal Tutup

Heru menuturkan, beberapa pasar dan fasilitas umum akan ada yang ditutup untuk meminimalkan penyebaran COVID-19.

"COVID-19 ini memang bisa ditanggulangi dengan social Distancing, cuci tangan, pakai masker, tapi kalau di pasar bisa apa tidak, desak-desakan. Untuk itu beberapa pasar sudah ditutup, fasilitas umum, dan taman ditutup, mal juga begitu hanya berjualan kebutuhan obat dan kebutuhan makanan," tegas Heru

"Prinsipnya besok akan lebih represif lagi. Kalau 14 hari (selama PSBB) seperti kemarin maka hasilnya tidak akan signifikan. Jam malam akan diperketat kalau ada warung yang masih buka akan langsung ditutup," ia menambahkan. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya