Sektor Komunikasi dan Kesehatan Topang Ekonomi Jatim pada Kuartal I 2020

Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur melaporkan ekonomi Jawa Timur tumbuh 3,04 persen pada kuartal I 2020.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Mei 2020, 04:00 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2020, 04:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Ilustrasi rumah sakit di Surabaya, Jawa Timur. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur melaporkan ekonomi Jawa Timur tumbuh 3,04 persen pada kuartal I 2020. Angka ini turun dari periode sama tahun sebelumnya sebesar 5,55 persen.

Ekonomi Jawa Timur berdasarkan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 585,55 triliun. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan mencapai Rp 408,69 triliun.

Selama kuartal I 2020, dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha informasi dan komunikasi yang mencapai 9,77 persen. Diikuti jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 9,12 persen dan jasa pendidikan sebesar 6,07 persen.Lalu real estate sebesar 5,38 persen, dan konstruksi sebesar 5,31 persen.

Mengutip laman BPS Jawa Timur, Rabu (6/5/2020), lapangan usaha informasi dan komunikasi tumbuh 9,77 persen meningkat disbanding kuartal I 2019 sebesar 6,4 persen. Hal ini ditopang meningkatnya trafik data sejak pemberlakuan work from home dan school from home.

Sedangkan, bioskop tutup untuk mengantisipasi penyebaran virus penyebab COVID-19. Pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua pada lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang didorong peningkatan pendapatan rumah sakit dan klinik akibat pandemi COVID-19.

Sementara itu, dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi komponen ekspor luar negeri sebesar 5,15 persen, diikuti pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 5,11 persen dan pengeluaran konsumsi rumah tangga 4,47 persen.

Struktur ekonomi Jawa Timur menurut lapangan usaha kuartal I-2020 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu lapangan usaha industri pengolahan dengan kontribusi sebesar 30,74 persen; perdagangan besar dan eceran, dan reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 18,31 persen; dan pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 10,65 persen.

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhannya, lapangan usaha industri iengolahan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1,17 persen; diikuti Informasi dan Komunikasi sebesar 0,57 persen; serta perdagangan besar dan eceran, dan reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 0,52 persen.

Saksikan Video di Bawah Ini


Lapangan Usaha yang Alami Konstruksi

ilustrasi foto gedung perusahaan.
ilustrasi foto gedung perusahaan. (iStockphoto)

Untuk lapangan usaha yang mengalami kontraksi antara lain lapangan usaha konstruksi yang tumbuh minus 7,7 persen akibat realisasi pengadaan semen turun di Jawa Timur. Ini terdampak meluasnya COVID-19.

Sedangkan jasa pendidikan minus 6,54 persen akibat penurunan pendapatan sekolah terdampak COVID-19 sehingga penyelenggaraan pendidikan di rumah. Pengadaan listrik dan gas tumbuh minus 5,08 persen seiring penurunan pertambangan minyak dan gas yang terimbas dari penurunan harga minyak mentah.

Transportasi dan pergudangan tumbuh minus 5,02 persen dibandingkan kuartal sebelumnya akibat pengurangan dan pembatalan beberapa perjalanan di moda transportasi untuk menekan penyebaran COVID-19. Selain itu, jumlah penumpang Bandara Juanda menurun baik domestic dan internasional.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya